Kota Iqaluit di Kanada utara mengumumkan keadaan darurat air akibat rendahnya curah hujan, bahkan mencapai titik terendah selama empat dekade.
- Jubah SMB II Jadi Koleksi Kuno Kesultanan Palembang Darussalam
- 8 Anak Kecil Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Selangor Malaysia
- Dream Theater Bakal Gelar Konser di Stadion Manahan Solo
Baca Juga
Pernyataan resmi yang dikeluarkan pihak berwenang Iqaluit pada Jumat (12/8) itu sekaligus memperingatkan bahwa mereka mungkin tidak memiliki cukup air di waduknya untuk menopang populasinya yang berjumlah sekitar 7.800 setelah musim dingin, kecuali jika kota itu mendapatkan lebih banyak air.
"Waduk perlu memenuhi sekitar 413.000 meter kubik untuk memiliki cukup air untuk musim dingin," kata Amy Elgersma, kepala petugas administrasi kota dan koordinator manajemen darurat kepada dewan kota pada hari Jumat, seperti dikutip dari CBC, Sabtu (13/8).
Kota itu mengatakan bahwa mereka sekarang sedang mencari persetujuan peraturan untuk memompa lebih dari jumlah air yang diizinkan dari Sungai Apex, dan untuk memanfaatkan sumber air tambahan.
Dewan kemudian dengan suara bulat memilih untuk menyatakan keadaan darurat, yang memungkinkan pemompaan dari sumber air yang lain.
Masalah air telah membebani Iqaluit sejak beberapa tahun lalu. Namun, pada Mei 2022, kekeringan semakin terasa, itu sebabnya pemerintah telah memperingatkan warga untuk menghemat air.
- Jet Tempur Israel Serang Pelabuhan Hodeidah Yaman
- Kritik Penanganan Covid-19 di Medsos, Puluhan Warga Xian Ditangkap Polisi
- Aduh ! Ditemukan Lagi Obat Kadarluarsa di Toko yang Sama