Koperasi di Muara Enim Banyak yang Bubar karena Lalai Laksanakan RAT

Pengurus dan pengawas koperasi di Kabupaten Muara Enim mengikuti sosialisasi peraturan dan sanksi bagi pengurus/pengawas koperasi. (Dinas Kominfo Muara Enim/rmolsumsel.id)
Pengurus dan pengawas koperasi di Kabupaten Muara Enim mengikuti sosialisasi peraturan dan sanksi bagi pengurus/pengawas koperasi. (Dinas Kominfo Muara Enim/rmolsumsel.id)

Dari sekitar 500 koperasi yang ada di Kabupaten Muara Enim, kurang dari separuhnya yang aktif dan masih beroperasi.


“Saat ini terdapat lebih kurang 500 koperasi di Kabupaten Muara Enim dimana 200 lebih termasuk koperasi yang aktif dan rutin melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Kemudian 20 persennya sudah diusulkan untuk dibubarkan. Bahkan sudah ada 60 koperasi yang bubar dikarenakan tidak melakukan RAT (rapat anggota tahunan),” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Muara Enim, Surdin pada sosialisasi peraturan dan sanksi bagi pengurus/pengawas koperasi, di Aula Griya Hotel Serasan, Rabu (8/9).  

Menurut Surdin, pihaknya rutin melakukan pemantauan di lapangan dan berkomunikasi dengan pengurus koperasi dan menanyakan status koperasi masih aktif atau tidak. Mayoritas pengurus koperasi beralasan mereka sulit beroperasi lantaran masa pandemi dan usaha yang macet.

Surdin pun menyarankan agar internal koperasi melakukan evaluasi terdiri dari pengawas koperasi dan dua anggota apa tetap jalan atau bubar. Bila tidak berjalan sesuai aturan koperasi bisa langsung dibubarkan. Meski demikian, sebagian pengurus koperasi ingin tetap berdiri, tapi cukup sulit karena tidak ada kegiatan.

“Bila tidak dilakukan evaluasi, akan membuat kendala di lapangan bila ada bantuan pupuk atau bantuan kredit. Sebab, perbankan hanya akan memberikan bantuan kepada koperasi yang aktif ditandai dengan rutin melakukan RAT,” tutur Surdin.

“Diharapkan dengan sosialisasi ini pengurus dan pengawas koperasi paham dalam pelaksanaan undang-undang perkoperasian, berikut terhadap pemberlakuan sanksinya,” tukas Surdin di hadapan 30 peserta sosialisasi.

Asisten II Setda Kabupaten Muara Enim, Riswandar mengatakan, pandemi menjadi tantangan bagi koperasi untuk maju dan berkembang. Untuk bertahan di situasi sulit seperti ini membutuhkan adaptasi dan inovasi dari pengurus koperasi.