Aksi protes buruh di Isfahan terus berlanjut. Memasuki hari ketiga, pekerja di kota industri Mahmoudabad itu berunjuk rasa di ibukota. Mereka terus-terusan mempertanyakan kondisi kerja yang buruk.
- Dekan FK Unair Dipecat, Guru Besar Turun Gunung Ancam Mogok Kerja
- Trump Sebut Serikat Pekerja Otomotif AS Akan Lenyap Dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya
- Guru di Inggris Bakal Perpanjang Mogok Kerja
Baca Juga
Lebih dari 300.000 pekerja pabrik batu di kota industri Isfahan melakuikan aksi mogok dan turun ke jalan, tidak peduli bos mereka telah memberikan peringatan.
Sumber mengutip pejabat yang mengatakan keputusan untuk mogok di Isfahan diumumkan pekan lalu oleh seorang pemimpin serikat pekerja yang kemudian ditangkap oleh pasukan keamanan. Dua hari kemudian, di bawah tekananm dia mengajak rekan-rekannya untuk mengakhiri aksi protes. Namun seruannya itu diabaikan. Rekan-rekannya tetap mogok kerja dan turun ke jalan.
Pada saat yang sama di Teheran, para pengemudi truk berkumpul di depan gedung administrasi hingga larut malam. Keesokan harinya aparat terlihat berjaga-jaga.
Protes buruh di Iran telah meningkat sebagai tanggapan terhadap penurunan standar hidup, tunggakan upah, dan kurangnya dukungan asuransi. Hukum perburuhan di Iran tidak mengakui hak untuk membentuk serikat pekerja independen.
Pada saat yang sama, para pensiunan dan kelompok lain telah memprotes dalam beberapa pekan terakhir terhadap kondisi ekonomi, menyalahkan pemerintah atas inflasi yang melonjak dan gagal memenuhi janji untuk meningkatkan upah dan memperbaiki kondisi kehidupan.
- Garuda Muda Optimis Optimistis Raih Poin di Laga Perdana Lawan Iran
- Penangkapan Besar, Polda Sumsel Bongkar 50 Kilogram Sabu Jaringan Timur Tengah
- Selesaikan Gugatan Pencemaran Nama Baik Trump, ABC News Setuju Bayar Rp240 Miliar