Kondisi Covid-19 di Kota Palembang kini mulai membaik. Hal ini terbukti dari hasil asesmen, Kota Palembang semula tingkat atau level 4 resiko Covid-19 kini menurun menjadi level 3.
Plt Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, dr Mirza Susanty mengatakan asesmen situasi Covid-19 per 27 Agustus, kondisi Covid-19 di Palembang menunjukkan hasil yang baik. Dimana, semula Kota Palembang tingkat atau level 4. Kini menjadi level 3.
"Dari data transmisi itu sudah membaik, begitu juga dengan data kapasitas responnya," katanya, Sabtu (28/8).
Kasus konfirmasi per 100 ribu penduduk perminggu yakni 46,33 kasus, kemudian kasus rawat inap yakni 28,29 kasus per 100 ribu penduduk perminggu. Sedangkan kasus kematian juga mengalami penurunan menjadi 2,33 kasus per 100 ribu penduduk perminggu. Untuk kapasitas responnya mulai dari Testing, Tracing hingga treatmen juga membaik.
Untuk testing sendiri persentasenya sudah 13,76 persen. Kemudian, tracing yang dilakukan sudah melebihi 5 orang untuk satu kasus konfirmasi baru. Sedangkan, Bed Occupancy Rate (BOR) juga sudah 32,74 persen. Meski demikian, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat untuk evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Palembang pada 6 September mendatang.
"Kami tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menggunakan masker, menjaga jarak lebih dari satu meter, mencuci tangan dan menghindari kerumunan serta membatasi mobilitas," imbaunya.
Seperti diketahui, dalam pengumuman evaluasi PPKM level 4 pada Senin lalu (23/8), Kota Palembang masih harus memberlakukan PPKM level 4 hingga 6 September mendatang. Hal ini didasari oleh beberapa indikator yang belum memenuhi syarat penurunan level diantaranya, tracing rendah, dan tingkat kematian akibat Covid-19 yang masih tinggi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (PP2M) Dinkes Palembang sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Palembang, Yudhi Setiawan menjelaskan, penentuan level pada PPKM ini berdasarkan asesmen antara lain pertama jumlah insiden rate. Dimana, jumlah kasus per minggu dibagi jumlah penduduk kemudian di kali dengan 100 ribu. Kedua, angka kematian perminggu dibagi jumlah penduduk dikali 100 ribu. Ketiga, angka kasus yang dirawat.
"Dari ketiga itu, untuk jumlah kasus di Palembang memang mengalami penurunan, yang dirawat juga mengalami penurunan. Tapi, angka kematian masih tinggi," katanya saat dihubungi, Senin (23/8).
Saat ini angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 1.079 kasus. Lalu, jumlah tersebut dibagi dengan total kasus yakni sebanyak 28.905 kasus sehingga didapati persentase 3,7 persen. Menurutnya persentase tersebut masih tinggi karena persentase yang baik yaitu dibawa 3 persen.
Selain itu, perumusan PPKM level 4 ini juga didasari dari kapasitas respon yang diliat 3T yaitu, Testing, Tracing, dan Treatment. Dilihat dari kapasitas rate tersetbut, diketahui bahwa positif rate di Palembang masih tinggi yaitu diatas 5 persen. Kemudian, tracing di Palembang juga masih rendah. Dimana, untuk perbandingan tracing yaitu 1:2 hingga 1:3 artinya, satu orang positif, hanya dua hingga tiga orang yang diperiksa. Padahal, seharusnya perbandingan tracing yaitu 1:14 artinya, satu orang positif, 14 orang yang diperiksa. Sedangkan, BOR sudah membaik yaitu 36,21 persen.
"Kalau seandainya kapasitas responnya mulai dari positif rate lalu perbandingan kasus dan kontak erat bagus, serta BOR juga bagus maka kemungkinan Palembang bisa turun ke level 3," tutupnya.
- Cara Daftar dan Ikut Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dinkes Palembang, Cukup Lewat Aplikasi!
- Sempat Landai, Kasus DBD di Palembang Naik Lagi
- Antisipasi Peningkatan Covid-19, Dinkes Palembang Ajukan Permintaan 4.000 Dosis Vaksin Inavac