Komunitas teater di Sumatera diharapkan mampu mengambil peran dalam memaknai perjalanan peradaban Indonesia. Guna mencapai peran tersebut, komunitas teater di Sumatera harus mengelola dirinya dengan baik.
Baik karya maupun pemikirannya. Dengan sebuah keyakinan, masyarakat di Sumatera memiliki berbagai ilmu pengetahuan yang luhur, ilmu pengetahuan yang membangun hubungan harmonis manusia dengan alam. Dengan semua makhluk hidup.
Hubungan harmonis manusia dengan alam, yang melahirkan peradaban luhur masyarakat di Sumatera selama belasan abad, sebelum akhirnya mengalami kerusakan akibat kolonialisasi, yang mendorong sebagian manusia di Sumatera menjadi antropogenik.
“Beranjak dari keinginan tersebut Wanua Teater Sumatera mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari diskusi para pelaku teater yang hadir dalam Festival Teater Sumatera (FTS) 2022 ini. Bukan hanya sebatas membangun silahturahmi yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir,” kata T. Wijaya, dari Wanua Teater Sumatera, seusai diskusi karya FTS 2022 di Galeri Cipta, Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring, Palembang.
Pertama, menjadikan teater sebagai laboratorium seni dan ilmu pengetahuan. Teater bukan hanya rumah berkumpulnya para aktor, sutradara, pelaku seni, juga para intelektual dari berbagai disiplin ilmu. Komunitas teater di Sumatera diharapkan aktif melakukan diskusi dan riset bersama para intelektual.
Ketiga, dibutuhkan sebuah media massa khusus teater. Media ini menjadi pusat informasi, kritik dan ulasan, pustaka dan dokumentasi karya.
Keempat, mengembangkan dan melahirkan sejumlah kritikus teater, yang menjadi jembatan antara komunitas teater dengan publik. Caranya dengan melakukan pelatihan penulisan kritik teater terhadap para penulis yang memiliki pengetahuan atau minat terhadap teater.
Kelima, berbagai kegiatan festival teater di Sumatera, seperti Festival Teater Sumatera (FTS) yang sudah berjalan dua tahun (2021 dan 2022), ke depannya harus melalui kurasi karya. Minimal salah satu syaratnya, karya yang disajikan pernah ditampilkan secara tunggal.
Wanua Teater Sumatera merupakan wadah komunikasi pekerja teater di Sumatera. Wadah komunikasi ini dideklarasikan seusai Festival Teater Sumatera 2021 di Galeri Cipta Taman Budaya Sriwijaya.
Kegiatan diskusi yang digelar Wanua Teater Sumatera yang didukung Taman Budaya Sriwijaya, dilakukan setiap malam selama tiga hari kegiatan FTS 2022, 29 September-1 Oktober 2022, di Jakabaring, Palembang.
Kemudian Teater Umak (Sumatera Selatan) menyajikan “SANG”; Teater Tonggak (Jambi) menampilkan “Lesung Luci”; Teater Senyawa [Curup, Bengkulu] menyajikan “Biro Kesehatan”; Teater Selembayung (Riau) bersama “Migran Terakhir”; Komunitas Berkat Yakin (Lampung) dengan “Anamnesis: Silaturahmi Sungai & Awan”; serta Teater Potlot (Palembang) menampilkan “Sardundun”, karya dan sutradara Conie Sema, seorang inisiator Festival Teater Sumatera yang meninggal dunia menjelang FTS 2022, pada 8 September 2022.
- Festival Teater Sumatera 2022 Digelar, Ini Jadwal Lengkapnya
- Peringati Hari Teater Sedunia, Penggiat Parade di Kota Palembang
- Memasyaratkan Kembali Teater, Pertunjukan Manfaatkan Ruang Publik