Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan pada kuartal III (Q3) walaupun masih berada di level negatif.
- Iwan Sumule Minta Kapolri Sikapi Pengakuan Ismail Bolong Terkait Dugaan Suap Kabareskrim
- Pengamat: Jokowi Pegang Kartu Truf Para Ketum Meski Tak Punya Partai
- Ketua KPU Hasyim Asyari Dipecat Karena Pelecehan Seksual
Baca Juga
Hal itu dikatakan Dito Ganinduto, menyikapi prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Indonesia alami resesi di Q3 seiring pertumbuhan ekonomi yang belum di level positif.
"Pada Q2 2020 pertumbuhan ekonomi terkontraksi -5,32 persen dan Q3 diproyeksikan -1,92 persen, ini menunjukkan bahwa di Q3 ada momentum perbaikan perekonomian meskipun Q3 negatif," ujar Dito kepada wartawan, Rabu (23/9/2020).
Kalaupun benar apa yang dikatakan Sri Mulyani, Dito mengaku masih ada optimisme bahwa kontraksi ekonomi yang terjadi itu tidak akan berlangsung dalam jangka waktu lama.
"Apabila Indonesia resesi tentunya saya memiliki optimisme bahwa kontraksi terhadap keseluruhan indiktor perekonomian tidak berkepanjangan dan jaring pengaman sosial terus disalurkan kepada masyarakat," jelasnya.
Sambung politisi Partai Golkar itu, parlemen saat ini dalam posisi mendukung langkah-langkah pemerintah memberikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Kami terus mendukung upaya langkah-langkah pemerintah untuk menciptakan daya ungkit perekonomian melalui berbagai kebijakan baik disektor kesehatan, jaring pengaman sosial, dan ekonomi, serta memaksimalkan belanja daerah kepada 8 daerah yang secara langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," bebernya.
"Sehingga, di Q3 dan Q4 keseluruhan ekonomi tidak terkontraksi terlalu dalam dan keseluruhan perekonomian kita harapkan di akhir tahun dapat tumbuh positif sesuai dengan yang kita harapkan bersama," imbuhnya.
Dito juga berharap, untuk memaksimalkan langkah membangkitkan ekonomi nasional. Pemerintah dapat memaksimalkan belanja pada produk dalam negeri.
"Saya berharap dalam mendukung kebijakan perekonomian nasional saat ini, sebisa mungkin kita melakukan konsumsi produk dalam negeri sehingga tercipta demand sebagai daya dorong membangkitkan produksi dalam negeri," pungkasnya.[ida]
- Besok Hasto Berpotensi Langsung Ditahan? Ini Kata KPK
- Tak Gubris Putusan Pusat, Projo Lampung Kompak Dukung Ganjar
- Maju di Pilkada, Istri Mantan Bupati Muara Enim Ahmad Yani Ambil Formulir Pendaftaran di Demokrat