Komisi VI DPR RI berharap BPI Danantara yang baru diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi lokomatif baru dalam ekonomi nasional.
- Rugi Triliunan Rupiah, Komisi VI DPR RI Dorong Evaluasi Menyeluruh Kimia Farma
- Gerogoti Keuangan Perusahaan Induk, Erick Thohir akan Tutup 133 Anak Cucu BUMN
- DPR Minta Pemerintah Kaji Ulang Kebijakan Ekspor Pasir Laut
Baca Juga
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PKB Rivqy Abdul Halim menilai positif peluncuran Danantara. Menurutnya, berdirinya Danantara sebagai entitas baru dalam pengelolaan potensi kekayaan negara akan berpotensi meningkatkan laba perusahaan milik negara serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun demikian, Gus Rivqy, sapaan akrab Rivqy Abdul Halim, menekankan betapa pentingnya transparansi dan profesionalitas dari jajaran pengawas hingga direksi.
“(Ini) akan menjadi kunci,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa 25 Februari 2025.
Ia menjelaskan bahwa BPI Danantara didirikan untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara secara profesional dan transparan. Dengan begitu, BPI Danantara ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Danantara dapat menjadi pintu masuk investasi dan objek penting untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Pendirian Danantara, kata Gus Rivqy, merupakan respons pemerintah untuk mengkonsolidasikan dan mengelola aset negara secara profesional.
Ia menekankan bahwa pengelolaan aset secara profesional akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.
“Sudah saatnya Indonesia memiliki korporasi yang memiliki daya saing dengan adanya perusahaan super holding seperti Danantara,” tukasnya.
- Danantara Dinilai jadi Alat Melanggengkan Industri Batubara, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Hentikan Proyek DME
- Proyek DME Bakal Dibiayai Danantara, Pemerintah Dinilai Untungkan Oligarki
- Agar Danantara Tak Jadi Proyek Misterius, Ini Kata Bossman Mardigu