Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim (KMPG) menggelar rapat pada Rabu (9/4/2025) malam di Bucin Cafe, membahas kelanjutan kasus hilangnya rendang milik konten kreator Willie Salim di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) beberapa waktu lalu.
- Sebut Tepung Tawar Tidak Pas, Sultan Iskandar Ingin Willie Salim Dipidana
- Willie Salim Kembali ke Palembang, Jalani Tradisi Tepung Tawar Usai Lebaran
- Kapolda Sumsel: Penanganan Kasus Willie Salim Akan Dipusatkan di Polrestabes Palembang
Baca Juga
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas profesi, di antaranya Mang Dayat (Ketua Koalisi), Kiki Kirana (Sekretaris), Yudi, Bintang Layo (konten kreator), Iskandar Sabeni (pengacara), serta sejumlah sejarawan, budayawan, dan seniman.
Dalam pernyataannya, Mang Dayat menegaskan bahwa KMPG mendesak aparat kepolisian, khususnya Kapolrestabes Palembang, untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami dari Koalisi Masyarakat Palembang Gugat Willie Salim mendesak Kapoltabes Palembang untuk segera menindaklanjuti kasus ini secara hukum. Kami juga siap mendukung penuh proses hukum agar berjalan lancar,” ujarnya.
Mang Dayat menilai, jika kasus ini terus dibiarkan berlarut-larut, potensi perpecahan di tengah masyarakat bisa semakin besar.
“Konten-konten yang terus diproduksi, baik dari Bengkulu maupun daerah lain, justru memicu perbandingan dan saling hujat antar kelompok masyarakat. Ini bisa menjadi ancaman bagi persatuan bangsa,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan kekhawatiran terkait keselamatan Willie Salim yang dianggap rawan menjadi sasaran pihak-pihak yang tidak senang dengan kontennya.
“Ada kekhawatiran bahwa Willie bisa menjadi target dari oknum yang merasa sakit hati. Ini bukan hanya berdampak pada dirinya, tapi juga pada keamanan masyarakat secara umum,” tambahnya.
KMPG menyebut telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang, dan mendesak agar laporan tersebut segera ditindaklanjuti. Mereka mengacu pada pasal-pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait penggiringan opini hingga potensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Ini bukan hanya persoalan pribadi, tetapi sudah menyangkut marwah Kota Palembang. Jika dibiarkan, isu negatif akan terus berkembang dan merusak citra kota kita,” tegas Mang Dayat.
Diberitakan sebelumnya, Permohonan maaf ini ia sampaikan lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @willie27_ yang diunggah sejak satu jam lalu.
"Saya minta maaf untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti. Gara-gara rendang viral, banyak narasi yang tidak enak terhadap warga Palembang," kata Willie dalam videonya, Sabtu (22/3/2025).
Willie mengakui bahwa ia kurang persiapan saat memasak daging rendang dalam jumlah besar. Selain itu, ia juga menyebut bahwa ini adalah pengalaman pertamanya memasak dalam skala besar untuk orang banyak.
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR
- Tertangkap Tangan Vandalisme, Pemuda di Palembang Kedapatan Simpan 21 Paket Ganja