Penjabat (Pj) Walikota Pagar Alam Lusapta Yudha Kurnia mengirimkan surat imbau kepada Bupati Kabupaten Lahat agar warga tidak melakukan pendakian Gunung Api Dempo (GAD) lewat jalur Bukit Timur, Kecamatan Jarai.
- Bupati Enos Dorong Anak Muda Dukung Program Pemerintah OKU Timur
- Irigasi Rusak, Belasan Hektare Sawah di Pagar Alam Terancam Gagal Panen
- Kejari Muara Enim Eksekusi Penyitaan Aset Terpidana Korupsi Dana Desa
Baca Juga
Hal itu dilakukan lantaran saat ini status GAD dalam kondisi level II waspada yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Dempo pada Selasa (5/12) kemarin.
Dalam surat itu, Pj Walikota Pagar Alam mengimbau agar pendakian dilakukan lewat jalur resmi kampung empat GAD dan melakukan registrasi di pos penjagaan Brigade agar dapat terdata dan dilakukan tindakan pencarian bila terdapat hal yang tak diinginkan.
Misinformasi
Surat resmi imbauan yang dikeluarkan Pj Walikota Pagar Alam ini sempat menuai polemik di media sosial setelah diupload oleh akun Facebook Kopi intel. Narasi dalam akun tersebut menulis bahwa surat imbauan tersebut sangat disayangkan dikeluarkan menjelang akhir tahun karena menimbulkan keresahan.
Padahal, maksud surat imbauan tersebut adalah untuk mengantisipasi pendaki nakal agar tidak melewati jalur ilegal sehingga dapat terdata oleh petugas pemantau Dempo. Hal itu dimaksudkan untuk mengambil tindakan bila terjadi kondisi yang tidak diinginkan oleh para pendaki. Sehingga, akun tersebut telah menyebarkan informasi yang keliru atau misinformasi.
Misinformasi adalah informasi yang keliru, namun orang menyebarkannya percaya bahwa itu adalah benar. Menurut The Debunking Handbook, misinformasi disebarkan karena kesalahan atau tanpamaksud untuk menyesatkan.
Dampak buruk misinformasi
Dampak misinformasi tentang narasi yang salah tersebut membuat pemilik Homestay di Pagar Alam hampir kehilangan pemasukan karena wisatawan menjadi takut untuk berwisata ke gunung Dempo.
Seperti halnya yang dirasakan oleh Hendi Wijaya pemilik salah satu usaha homestay dekat kawasan kebun teh gunung Dempo. Ia mengaku, sejak surat Walikota itu tersebar ke media sosial dirinya banyak menerima pertanyaan dari calon wisatawan tentang apakah masih aman jika berwisata ke kawasan kebun teh dan gunung Dempo
"Banyak sekali saya menerima pertanyaan dari calon wisatawan namun sudah saya jelaskan bahwa itu cuma himbauan saja dari pemerintah daerah soal status gunung Dempo kepada para pendaki yang akan melakukan camping di kawasan puncak Dempo namun secara keseluruhan seluruh objek wisata di Pagar Alam tetap dalam kondisi aman untuk dikunjungi,"tuturnya Jumat (22/11)
Penjelasan BPBD Pagar Alam
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Pagar Alam John Hasman pun menanggapi isi surat tersebut, ia menjelaskan tujuan surat itu dikeluarkan hanyalah untuk mengantisipasi para pendaki agar melewati jalur resmi saat melakukan pendakian ke gunung Dempo.
Ia pun menegaskan, sampai saat ini kondisi tempat wisata Pagar Alam masih aman dan dapat dikunjungi.
"Berwisata ke kota Pagar Alam tetap aman dan mendaki dan camping ke puncak Dempo tetap diperbolehkan dengan memperhatikan radius 1 kilometer dari kawasan bibir kawah dan dilarang mendekati kawasan puncak 2 kilometer sektor utara arah bukaan kawah,”ujarnya.
“Surat walikota kepada bupati Lahat itu tujuannya meminta agar pemkab Lahat menghimbau warganya mendaki Dempo hanya melalui jalur resmi yakni lewat Kampung Empat gunung Dempo dan tidak boleh melalui jalur Bukit Timur Jarai,”tambah Jhon.
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban
- Tanpa Sidak, Hari Pertama Kerja di Dinas Pariwisata Pagar Alam Diisi Halal Bihalal dan Makan Bersama
- Arus Balik Bawa Berkah, Penjualan Oleh-Oleh Khas Pagar Alam Melejit, Kopi Jadi Primadona