Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP memang sudah cukup memenuhi ambang pencalonan presiden atau presidential threshold untuk mengusung calon. Namun calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mereka baru akan diumumkan jika ada satu atau dua partai lain bergabung ke dalam koalisi.
- Pemilu 2024, Ini Target PBB di Wilayah Sumsel
- Pertemuan Puan-AHY Simbol Pemilu Damai di 2024
- KPU Ngarang Sebut Gerakan Anak Abah Coblos 3 Paslon Bisa Dipidana
Baca Juga
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai acara silaturahmi nasional KIB di Hotel Dalton, Makassar, Minggu (6/11).
“KIB masih menunggu satu, dua partai lain. Jadi kalau satu dua partai lain bergabung, baru kita announce (mengumumkan) siapa yang akan didukung KIB. Namanya KIB plus-plus,” ujar Airlangga.
Menko Perekonomian ini mengatakan, KIB memang sudah memiliki tiket premium untuk mengusung capres dan cawapres sendiri. Namun demikian, Airlangga menegaskan bahwa KIB digagas sebagai koalisi yang inklusif atau terbuka kepada partai manapun.
Sementara kriteria capres dan cawapres yang akan diusung KIB adalah memiliki jam terbang tinggi, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai politik.
“Di sini banyak kader yang sudah berpengalaman. Jam terbangnya tinggi, yang paling penting selain punya NIK, punya KTA. Karena ini KIB adalah koalisi yang anggotanya partai politik. Jadi kalau parpol perlu NIK dan KTA. Ini menjadi kunci,” tegasnya.
- PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
- Legislator PAN Desak Investigasi Tragedi Tewasnya Tiga Pekerja di Sumur Limbah Pabrik
- PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako, Zulhas Tekankan Pentingnya Empati