Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2021 ini diwanti-wanti Presiden Joko Widodo. Pasalnya, berdasarkan pengalaman tahun lalu momen ini menjadi penyebab kasus positif Covid-19 melonjak.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada
Baca Juga
Untuk mengantisipasi kejadian sepeti itu, Jokowi memerintahkan jajarannya di pusat hingga daerah agar bisa membuat langkah pencegahan secara matang.
"Saya minta betul-betul agar dikelola, diatur, sehingga Natal dan Tahun Baru ini berjalan dengan tidak ada kerumunan," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia, Senin (25/10).
Kata Jokowi, berdasarkan hasil survei ada 19,9 juta orang yang berniat mudik pada momen libur tersebut. Menurutnya jumlah tersebut tidak sedikit, sehingga harus diantisipasi oleh semua provinsi, kabupaten, dan kota.
"Harus mengingatkan warganya agar Natal dan Tahun Baru ini lebih baik tidak bepergian ke mana-mana," pintanya.
Maka dari itu, Jokowi menginginkan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berperan penting dalam menyosialisasikan lankah pencegahan penularan Covid-19. Terutama, untuk mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga yang tidak diharapkan.
Di samping itu, dia juga meminta jajaran kementerian terkait untuk mempersiapkan langkah antisipasi jelang Nataru ini dengan merancang secara detail aturan untuk masyarakat.
"Sekali lagi, tetap sesuai dengan protokol kesehatan dengan gas dan rem yang dinamis, selalu waspada, siap siaga, cepat bertindak, itu yang terus harus kita jaga," demikian Jokowi.
- Audiensi Perdana, Wali Kota Palembang dan Dandim 0418 Bahas Program Makan Bergizi Gratis
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi