Pemerintah harus melakukan berbagai upaya antisipasi untuk menekan lonjakan angka penyebaran Covid-19 yang diakibatkan varian baru Omicron. Salah satunya dengan memperketat izin masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Sumsel.
- Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Perlu Didorong-dorong
- Salim Said Kamus Berjalan soal Politik dan Militer
- Inginkan Perubahan, Politisi Gerindra Ikut Pilbup Muara Enim 2024
Baca Juga
Wakil Ketua komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli mengatakan, berdasarkan laporan dinas kesehatan (Dinkes) Sumsel, kasus baru di Sumsel per 3 Februari mulai kembali meningkat, dimana tercatat 112 kasus baru harian dan pada 5 Februari mencapai 183 terkonfirmasi
"Dari data yang ada per 3 Februari lalu, ada 112 kasus baru terpapar covid-19 di Sumsel, dan kota Palembang tertinggi sebanyak 69 kasus baru," kata Syaiful, Minggu (6/2).
Menurutnya, lonjakan kasus tersebut salah satu faktornya yakni diberinya kelonggaran warga asing masuk ke wilayah Indonesia. Termasuk Sumsel.
"Omicron ini pertama kali terjadi karena adanya perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia, seharusnya pemerintah mengantisipasi dari awal," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini jumlah TKA yang bekerja di Sumsel cukup banyak. Sebab, di Sumsel banyak perusahaan asing yang bekerja di sektor tambang, PLTU dan lainnya.
Politisi PKS ini memprediksi jumlah TKA yang masuk ke Sumsel akan terus bertambah dimana temuan yang mereka dapatkan hingga awal bulan Februari ini saja sudah sampai ratusan orang.
"Harusnya diperketat, apalagi kita tidak tahu mereka dikarantina bagaimana dan dimana tidak ada publikasi, tiba- tiba masuk di perusahaannya, sedangkan di perusahaan bercampur antara TKA dengan pribumi," pungkasnya.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang