Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengambil alih kepemimpinan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setelah menjatuhi sanksi kepada Agus Sutikno sebagai Ketua DPW PPP Sumsel.
- PPP Sumsel Kirim Surat ke DPP untuk Penunjukan Plt Ketua
- Ketua DPW PPP Sumsel Agus Sutikno Dikabarkan Meninggal Dunia
- DPW PPP Sumsel Angkat Bicara Terkait Tuduhan dari Forum Silaturahmi Antar Majelis Syariah
Baca Juga
Keputusan ini diambil lantaran adanya indikasi konflik internal di tubuh partai berlambang Ka'bah tersebut beberapa waktu lalu. Agus Sutikno mengakui bahwa jabatannya sebagai Ketua DPW PPP Sumsel kini kewenangannya diambil alih oleh DPP.
"Saya mencoba untuk menerima, tapi semakin kesini saya melihat langkah-langkah yang diambil dengan intimidasi, pemecatan, dan sebagainya. Menurut saya, langkah ini tidak mencerminkan bahwa kita sedang berada di posisi terburuk dan sedang membangun kembali kebersamaan, kolektivitas, dan kepercayaan untuk bangkit," kata Agus, Minggu (14/7).
Mantan anggota DPRD Sumsel ini mengaku tidak tahu persis apakah permasalahan ini semata-mata hanya sampai dengan Pilkada saja atau lebih dari itu.
"Feeling saya ada kaitannya dengan Pilkada, sehingga bisa diperkirakan nanti setelah Pilkada tidak ada yang mengurus lagi. Ini yang membuat saya sedih. Sekarang ini banyak yang diam atas nama kepentingan Pilkada, baik yang mencalonkan sendiri atau yang mengusung dan mendukung," katanya.
Agus Sutikno kembali menegaskan bahwa dirinya menerima pengambilalihan kewenangannya. "Saya tidak masalah, walaupun jika dihitung, perolehan pemilu kali ini PPP Sumsel meningkat. Ini yang saya prihatin. Kedewasaan itu terbukti tidak diukur oleh seberapa lama usia kita dalam organisasi, tetapi bagaimana sikap, langkah, pernyataan, serta tindakan kita terkait hal ini," katanya.
Politisi PPP ini mengaku sudah banyak yang menghubungi dirinya, namun dirinya masih diam, tenang, sambil melihat perkembangan. "Saya prihatin sampai semua diam. Saya melihat ini terkait masalah Pilkada. Oleh karena itu, saya berharap perkembangan ke depan tidak dikembangkan dengan diksi dan narasi yang tidak merukunkan, tetapi justru malah memecah," katanya.
Selain itu, Agus menilai sudah tidak waktunya lagi organisasi apapun, di tengah transparannya seluruh media, masih melakukan tekan menekan, intimidasi, dan lain sebagainya.
"Jika tidak ada kesamaan, apalagi sudah saling intimidasi, sudah tekan menekan, maka sebenarnya bukan sebuah organisasi lagi,"katanya.
Terakhir, Agus menyatakan bahwa sebagai kader PPP dirinya tetap menghormati keputusan tersebut, mengkoreksinya, dan mendoakan agar setelah Pilkada, PPP bisa menjadi lebih baik.
- PPP Sumsel Siap Hadapi Pilkada 2024, Targetkan Kemenangan Paslon
- PPP Dukung Yulius Maulana-Budiarto Marsul di Pilkada Lahat
- PPP Dukung Panca-Ardhani di Pilkada Ogan Ilir