Upaya dari sejumlah pihak yang ingin mengembalikan sistem pemilu dari tangan rakyat kepada pimpinan partai melalui sistem proporsional tertutup direspons serius Partai Golkar.
- Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup, Partai Diuntungkan, PDI Perjuangan Paling Siap!
- Fraksi PAN Minta MK Tak Main Dua Kaki Soal Proporsional Tertutup
- Bantah Bocorkan Rahasia Negara, Denny Indrayana: Agar MK Hati-hati Memutus Perkara yang Sangat Strategis
Baca Juga
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya telah menginisiasi pernyataan sikap penolakan sistem proporsional tertutup yang bersama delapan partai politik. Sebab, kata Airlangga, Golkar berkomitmen untuk menjaga demokrasi.
Dikatakan Airlangga, sejarah mencatatkan Golkar adalah "raja" pilihan tertutup. Tetapi, atas nama demokrasi Golkar menolak sistem tertutup diberlakukan lagi.
"Kita berpengalaman menangani berbagai pemilu dengan pemilihan tertutup di era Orde Baru bahkan di era reformasi di tahun 2004 Golkar juaranya. Tetapi kami ingin menjaga demokrasi,” tegas Airlangga saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Partai Golkar Wilayah Sumatera Bagian Utara di Pekanbaru, Riau, Sabtu (21/1), Sabtu (21/1).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menuturkan, Golkar juga ingin konsisten memberi kedaulatan tetap di tangan rakyat.
Dia mengungkapkan, mayoritas partai sudah sepakat tidak mengubah UU 7/2017 tentang Pemilu tahun ini. Hal ini dilakukan agar tetap menjaga regulasi yang digunakan sebagai dasar Pemilu 2024 tetap sama dan tak diubah tiap tahun.
“Jadi kita sudah ada komitmen antar partai politik tidak setiap tahun, aturan pemilu diubah-ubah. Jadi tentu ini kita harus dijalankan secara konsisten apalagi kalau istilah di sepak bola peluit sudah diberikan,” pungkasnya.
- Golkar Balik Kanan Dukung Airin-Ade Sumardi
- Pengamat: Jika Kepemimpinan Golkar Direbut Penguasa, Demokrasi Indonesia dalam Bahaya
- Golkar Berikan Dukungan Untuk Pasangan Lucianty dan Syaparuddin di Pilkada Muba