Kasus positif Covid-19 hari ini bertambah 12.900. Kondisi ini menjadi perhatian pakar kesehatan, mengingat lonjakan ini erat kaitannya dengan kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19.
- Ketua Satgas IDI Sebut Obat-obat Ini Tak Lagi Bermanfaat Atasi Covid-19
- Ketua Satgas IDI Nilai Terlalu Dini Terapkan Pelonggaran Pintu Masuk Turis Asing
- Kasatgas Covid-19 IDI Rekomendasikan Ubah Istilah PPKM Mikro dengan Lockdown
Baca Juga
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, menjadi satu pakar kesehatan yang mengkhawatirkan kondisi lonjakan kasus hari ini. Ia berharap, data yang tersaji adalah gambaran pandemi yang mesti disikapi secara serius oleh pemerintah.
Ia pun meminta agar pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak memikirkan kebijakan selain penanganan Covid-19. Bahkan, Zubairi Djoerban kembali menyampaikan sarannya agar pemangku kebijakan mengambil langkah penguncian atau lockdown dalam menekan lonjakan yang ada.
“Saya kembali ulangi saran saya: lockdown. Semua liburan dan perjalanan tidak penting harus dihentikan sejenak. Apalagi mempertimbangkan sekolah tatap muka dibuka kembali. Jangan dulu,” ujar Zubairi Djoerban dalam akun Twitternya, Jumat (18/6).
“Lakukan lockdown sebelum telat. Situasi bisa berubah jadi mengerikan,” tegas Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menegaskan.
- Kebijakan Lockdown China Terus Diprotes Komunitas Uighur
- Pemeritah Sri Lanka Lockdown Warganya Gara-gara Pasokan BBM Menipis
- Usai Putuskan Lockdown, Korut Dilaporkan Luncurkan Tiga Rudal Balistik