Ngeri! Tapi itulah yang dikatakan Ketua International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Bahwa ekonomi dunia kini telah mengalami resesi. Pandemi virus corona yang telah menghentikan hampir semua sektor perekonomian itulah biang resesinya.
- Dinilai Bertentangan Dengan Undang-undang, Menteri BUMN Diminta Batalkan IPO Pertamina Geothermal Energy
- Tiket Mudik KAI Divre III Palembang Terjual Lebih dari 47 Ribu
- APBN Defisit Rp35 Triliun, Ini Penyebabnya
Baca Juga
"Sudah jelas bahwa kita telah memasuki sebuah resesi," ujar dia dalam pernyataan pers, Jumat (27/3). Dia menambahkan bahwa resesi kali ini bakal lebih buruk dari krisis finansial 2009.
Akibat terhentinya ekonomi dunia, lanjut dia, IMF memperkirakan diperlukan USD 2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan finansial pasar negara berkembanng.
"Itu estimasi minimal," tambah dia seperti dilansir JPNN.Com, Sabtu (28/3/2020).
Georgieva mengatakan, pemerintah negara-negara berkembang dapat menutupi sendiri sebagian besar kebutuhan itu. Namun, mereka tidak punya sumber daya yang cukup untuk memenuhi semuanya.
Terbukti, lebih dari 80 negara yang sebagian besar berpenghasilan rendah, baru-baru ini mengajukan permohonan bantuan darurat dari IMF. Georgieva pun memastikan bahwa lembaga yang dipimpinnya sudah bertekad untuk meningkatkan respons.
"Untuk melakukan lebih banyak, melakukannya dengan lebih baik, melakukannya lebih cepat dari yang pernah ada sebelumnya," ucap dia.
Geogieva juga menyambut baik langkah Senat Amerika Serikat menyetujui paket penyelamatan ekonomi senilai USD 2,2 triliun. Menurutnya, paket tersebut sangat dibutuhkan untuk melindungi ekonomi terbesar dunia dari krisis.
Tentu saja, dia juga mengapresiasi karena paket kebijakan ekonomi tersebut akan mempercepat kontribusi AS untuk kas IMF sebesar USD 78 miliar.[ida]
- Srikandi Movement PLN: Penghargaan untuk Biller Perempuan di ULP Pangkalan Balai
- Sambut Tahun Baru, The Excelton Hotel Palembang Usung Tema 'Pirates of the Caribbean'
- Tahun Depan, Sumsel Hanya Dijatah 10 Ribu Kuota Perumahan Subsidi dan Komersil