Ketimbang melakukan aksi marah-marah menghadapi berbagai masalah program keluarga harapan (PKH), Menteri Sosia Tri Rismaharini disarankan segera melakukan evaluasi setiap kebijakan yang dikeluarkan.
- Pemprov Sumsel Terima Bantuan Logistik dari Mensos untuk Penanggulangan Bencana
- Gus Ipul Dilantik Jadi Mensos, Irjen Eddy Hartono Jabat Kepala BNPT
- Mensos Bantah Lonjakan Harga Telur Disebabkan Penyaluran Bansos
Baca Juga
Demikian pendapat pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (4/10).
Menurut Andi, Risma harus mengevaluasi implementasi program di kementerian yang di bawah kepemimpinannya. Setelah itu, Andi menyarankan Risma segera mengidentifikasi titik lemah kebijakannya.
Dalam pandangan Andi, keberhasilan program dan kebijakan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti belum siapkan instrumen kebijakan, sumber dana dan SDM yang kurang mumpuni.
"Karena keberhasilan dari implementasi kebijakan itu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti instrumen kebijakan yang belum siap, sumber dana dan SDM yang tidak mumpuni," demikian kata Andi.
Doktor politik Universitas Padjajaran itu, respons Risma menghadapi masalah dengan marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan Andi kembali mengingatkan bahwa aksi marah-marah di berbagai tempat itu justru akan merusak citra partai asalnya DPIP dan Joko Widodo sebagai atasannya.
"Jadi harusnya dilakukan evaluasi menyeluruh bukannya respons parsial seperti marah-marah ke seseorang," pungkasnya.
- Pemprov Sumsel Terima Bantuan Logistik dari Mensos untuk Penanggulangan Bencana
- Gus Ipul Dilantik Jadi Mensos, Irjen Eddy Hartono Jabat Kepala BNPT
- Dinas Sosial Muratara Salurkan Bantuan Anak Yatim Piatu dari Kemensos