Ketersediaan Minyak Goreng Curah di Palembang Masih Langka

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Ketersediaan minyak goreng curah di Palembang masih langka. Hal ini terlihat di sejumlah pasar tradisional Palembang sejak sebelum Lebaran Idulfitri 1443 H.


Seperti pantauan Kantor Berita Rmolsumsel di Pasar KM5 Palembang atau Pasar Palimo, Senin (9/5), terlihat barisan drum minyak goreng curah yang kosong di depan toko sembako.

Agung, salah satu karyawan toko sembako tersebut menyebutkan bahwa kekosongan minyak goreng curah telah terjadi sejak seminggu sebelum lebaran. 

"Sudah lama kosong, yang banyak justru minyak goreng kemasan sekarang," katanya ketika dibincangi.

Tidak hanya di Pasar Palimo, kekosongan minyak goreng curah juga terjadi di Pasar Sekip Ujung. Menurut salah satu pedagang, Endang bahwa ketersediaan minyak goreng curah sulit didapatkan dibanding minyak goreng kemasan. 

"Minyak kemasan banyak, malah yang curah kosong sekarang. Selama ramadan sudah mulai kosong," terangnya.

Dirinya menyebutkan, kalaupun ada stok minyak goreng curah, namun harga yang ditawarkan oleh agen sangat tinggi, yakni Rp16 ribu per kilo. Oleh sebab itu dirinya tidak mengambil stok minyak goreng curah tersebut.

Bahkan, kekosongan tersebut terjadi di beberapa agen di Kota Palembang, seperti di Pasar Induk Jakabaring. "Saya biasa ambil di Pasar Induk, ddan biasanya ada terus, tapi sekarang kosong semua," ujarnya.

Endang pun menyayangkan kondisi ini, menurutnya, seharusnya ketersediaan minyak goreng curah ataupun kemasan di Indonesia bisa terkendali. Mengingat, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar.

"Kita sebagai pedagang ini juga bingung kalau pembeli komplain harga minyak tinggi. Gimana kami mau jual murah, dari tangan pertama saja sudah tinggi," pungkasnya.