Keroyok Vaksinasi Telah Suntik 350 Ribu Warga OKI

Bupati OKI Iskandar saat meninjau program Keroyok Vaksinasi di Kecamatan SP Padang, Senin (8/11). (Dinas Kominfo OKI/rmolsumsel.id)
Bupati OKI Iskandar saat meninjau program Keroyok Vaksinasi di Kecamatan SP Padang, Senin (8/11). (Dinas Kominfo OKI/rmolsumsel.id)

Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir mencatat sudah ada 350.910 orang yang disuntik vaksinasi Covid-19.


“Di awal pencanangan ‘Keroyok Vaksinasi’ pada 25 Oktober 2021, capaian (vaksinasi) kita baru sekitar 16 persen,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Ogan Komering Ilir, Iwan Setiawan saat menghadiri ‘Keroyok Vaksinasi’ di Zona 3 OKI, Senin (8/11).

Menurut Iwan, Kabupaten OKI memiliki target vaksinasi kepada 557 ribu jiwa. Untuk mempercepat pencapaian Herd Immunity, Pemkab OKI pun menerapkan ‘Keroyok Vaksinasi’ per zona.

“Ada empat zona intervensi vaksinasi yang kita keroyok. Sudah berjalan di 3 zona dengan realisasi sebanyak 116.970 atau meningkat 21 persen dari kondisi awal sejak dicanangkannya program keroyokan ini,” jelas Iwan.

Iwan optimis target 70 persen penduduk Ogan Komering Ilir sudah divaksinasi bisa dicapai di akhir tahun ini.

Bupati OKI, Iskandar didampingi Ketua TP PKK Linda Sari Iskandar dan Duta Literasi Kabupaten OKI M Alki Ardiansyah memantau langsung pelaksanaan vaksinasi massal di Kecamatan SP Padang, Pampangan dan Jejawi. Kehadiran Bupati menjadi penyemangat warga untuk mendapatkan layanan vaksinasi secara gratis.

“Masyarakat sangat antusias untuk mendapatkan layanan vaksinasi hari ini. Sejak pagi mereka telah berdatangan,” ujar Camat SP Padang, Syawal Harahap.

Syawal menerangkan, pihaknya mengerahkan vaksinator di masing-masing Puskemas yang berada di Kecamatan SP Padang untuk memastikan masyarakat mendapatkan vaksin dengan cepat dan mudah.

Setelah dari lokasi Program Keroyokan Vaksinasi di Kantor Kecamatan SP Padang, Bupati OKI dan rombongan melanjutkan peninjauan vaksinasi di Kecamatan Pampangan dan Kecamatan Jejawi.

Menurut Iskandar, vaksinasi diibaratkan menggunakan helm saat berkendara.

“Kita tidak mampu memprediksi terjadinya kecelakaan, namun dengan kita menggunakan alat pelindung yang lengkap maka risiko kecelakaannya dapat diminimalisir. Kita yang telah divaksinasi ini bisa lebih terlindungi dan bisa mengurangi dampak risiko jika terpapar setelah mendapatkan vaksinasi,” kata Iskandar.

Iskandar juga mengingatkan, meski level PPKM secara nasional diturunkan dan kondisi di OKI masih dalam kategori terkendali, dirinya meminta masyarakat tetap displin untuk menerapkan Protokol Kesehatan mulai dari diri sendiri untuk melindungi diri dan sesama.