Kerja Keras dan Prestasi Harnojoyo untuk Agrowisata Tanjung Sakti Justru Menuai Protes, Kok Bisa?

Wali Kota Palembang Harnojoyo. (Net/rmolsumsel.id)
Wali Kota Palembang Harnojoyo. (Net/rmolsumsel.id)

Prestasi dan kerja keras Wali kota Palembang Harnojoyo dalam membangun lokasi wisata di Desa Sindang Panjang, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, mendapat sanjungan dari Menparekraf Sandiaga Uno. Sanjungan ini disampaikan Sandi dalam kunjungannya ke Sumsel Rabu (14/9) lalu. 


Bahkan Sandi menyebut, destinasi wisata yang dibangun oleh Harnojoyo itu berpotensi mendongkrak pariwisata dan menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat Lahat dan wilayah sekitar termasuk Pagaralam. 

"Akan banyak sekali sektor informal yang menjadi hidup (lewat Agrowisata Tanjung Sakti)," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya saat itu yang dikutip Kantor Berita RMOLSumsel pada Selasa (20/9).

Sandi juga mengapresiasi Agrowisata Tanjung Sakti ini karena rata-rata dikunjungi oleh 10 ribu wisatawan setiap harisnya sejak hari raya Idul Fitri, Mei 2022 lalu.

Dalam keterangan resminya pula, dengan jumlah ini maka Agrowisata Tanjung Sakti sudah bisa disetarakan dengan Bali. 

Agrowisata Tanjung Sakti mulai dibangun sejak 2018 silam diatas lahan seluas sekitar 12 hektar. Di dalam arealnya terdapat berbagai spot untuk berswafoto yang memanjakan pengunjung. 

Terdapat air terjun, kolam, areal persawahan yang edukatif, juga areal pemandian dan tempat bersantai bagi pengunjung yang ingin melepas lelah. 

Agrowisata Tanjung Sakti ini dibangun secara bertahap, seiring pandemi yang menghantam Sumsel sampai akhirnya diresmikan oleh Gubernur Herman Deru pada akhir Oktober 2021.

Momentum peresmian ini disebut Gubernur sebagai pemantik sekaligus upaya memaksimalkan ekonomi dan pariwisata Sumsel yang dimulai dari daerah.    

Di sisi lain, pembangunan Agrowisata Tanjung Sakti ini tidak hanya monumental, tetapi juga memiliki nilai historis. Sebab dulu, lokasi ini menurut Harnojoyo merupakan perkampungan dan hutan yang tidak terurus. 

Di masa kecilnya, lokasi ini adalah tempat dia bersama saudara dan teman sebayanya mandi dan menikmati alam. Dengan pembangunan ini, dia berharap suasana alami itu bisa dirasakan oleh banyak orang. 

Hal ini berhasil dibuktikan oleh Harnojoyo seiring meningkatnya kunjungan wisatawan. Berbagai kegiatan juga kerap kali dilakukannya di lokasi Agrowisata Tanjung Sakti. 

Harnojoyo dan pejabat Pemkot Palembang bermain arung jeram di Agrowisata Tanjung Sakti. (ist/rmolsumsel.id)

Termasuk diantaranya mengajak sejumlah pejabat kota Palembang untuk menikmati keindahan alam Agrowisata Tanjung Sakti dalam beberapa kesempatan. 

Akan tetapi, persis setelah Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Agrowisata Tanjung Sakti dalam kunjungan kerjanya di Sumsel tengah September ini, Wali Kota Harnojoyo mendapat sejumlah kritikan. 

Salah satunya dari Sekretaris Komisi II DPRD Kota Palembang, Muhammad Hibbani. Dalam postingan di akun instagramnya @muhammad.hibbani pada Jumat (16/9) sekitar pukul 08.30 WIB, Hibbani mempertanyakan Harnojoyo yang membangun dan mempromosikan daerah lain.

Ironisnya hal ini terjadi ditengah kesulitan dan permasalahan substansial yang saat ini sedang dihadapi oleh warga Palembang. 

Meskipun dirinya secara pribadi mengaku kagum dengan keindahan dan pesona alam yang dimiliki oleh Kabupaten Lahat dan Pagaralam yang dekat dan menjadi wilayah berdirinya Agrowisata Tanjung Sakti tersebut. 

"Pak wali, saya kagum dengan keindahan Pagaralam dan sekitarnya termasuk Tanjung Sakti (Kab.Lahat) Berulang kali sudah saya hadir ke Pagaralam bisa dikatakan saya cinta dengan Pagaralam. Kita sangat mendukung perkembangan wisata di Pagaralam, Tanjung Sakti dan daerah manapun di Sumatera Selatan."

"Tapi omong-omong pak, Saat ini bapak masih menjadi Walikota Palembang, Kami berharap Palembang yang jadi prioritas pembangunan dan perhatian. Jangan malah mempertontonkan hal yang sebaliknya. Kami ingin Palembang juga ditata dengan begitu indah, tapi lampu-lampu jalan kami banyak yang mati, kami ingin Palembang menjadi nyaman, tapi jalan-jalan kami masih banyak yang berlubang."

"Selamat untuk warga Tanjung Sakti, Semoga wisata di sana semakin menggeliat dan roda ekonomi semakin berputar," demikian tulis Hibbani di akun instagramnya. 

Postingan Hibbani itupun mendapat beragam komentar dari warganet. "Terwakilkan sudah... Sama Pak Hibbani???? Aspirasi masyarakat Kota Palembang..," ujar @ameliapurnama3103 menjawab postingan itu. 

Banyak warganet juga menilai Harnojoyo seharusnya lebih memprioritaskan pembangunan di kota Palembang jelang masa jabatannya berakhir, tahun 2023 mendatang. 

"Dak usah jauh2 ...jalan dpan taman purbakala lg parahh nian nah.....pdhl taman purbakala jg mrpkan salah satu tmpt wisata yg ado di palembang...kpn lagi nk mmpromosike wisata di plg...," timpal warganet lain @rissa_rayshah.

"Kalo saya pribadi, melihat ini aji mumpung disaat periode dan tahun terakhir mjd walikota utk mempromosikan destinasi wisata milik pribadi... Bukann rahasia umum lagi... Sdh sejak awal pendirian branding ke arah sana diwujudkan...," timpal @kemas_ari_panji.

Harnojoyo Dinilai Telah Melecehkan Masyarakat Palembang

Tokoh masyarakat Palembang yang juga mantan anggota DPRD Kota Palembang, Antoni Yuzar mengungkapkan pendapat yang nyaris sama dengan warganet. 

Ketua Komisi I DPRD Sumsel, Antoni Yuzar. (ist/rmolsumsel.id)

Menurutnya, apa yang ditunjukkan oleh Harnojoyo yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Palembang bisa saja menyakiti hati masyarakat. 

Padahal sudah menjadi tugasnya mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang telah memilihnya sehingga menjabat sampai dua periode. 

"Boleh saja sebetulnya mempromosikan daerah lain, tapi utamakan dulu kota Palembang," tegas Antoni yang saat ini juga sebagai Ketua Komisi I DPRD Sumsel. 

Sebab, mengingkari janji dan mandatnya sebagai Wali Kota pilihan masyarakat Palembang juga dinilai sebagai tindakan yang tidak pantas dicerminkan oleh seorang pimpinan. 

 Budayawan Palembang Vebri Al Intani. (ist/rmolsumsel.id)

Seperti itulah yang disampaikan oleh budayawan Palembang Vebri Al Intani kepada Kantor Berita RMOLSumsel, saat dibincangi Selasa (20/9). 

"Sejak pembacaan sumpah jabatan ketika pelantikan Harnojoyo adalah Walikota Palembang. Artinya, dia memegang mandat untuk membangun Palembang secara penuh hingga akhir jabatan," kata Vebri. 

Sehingga, apabila Harnojoyo selalu menonjolkan pembangunan di tempat lain yang sekaligus mempertontonkannya dengan 'mengajak' pejabat dan pegawai Pemkot Palembang, menurut Vebri merupakan sikap yang tidak etis dan bisa jadi koruptif. 

Menurut Vebri, Harnojoyo harus membangun Palembang karena sudah digaji dari APBD Palembang (oleh rakyat Palembang), bukannya menggunakan pikiran dan tenaganya, bahkan materi untuk membangun daerah lain. 

"Jelang akhir pemerintahannya ini belum tampak prestasi pembangunan yang dia buat. Beberapa destinasi seperti Lorong Basah Culinary, Pedestarian Sudirman, dan lain lain  telah gagal. Begitu juga jalan banyak yang rusak," katanya.

Puncaknya, kata Vebri upaya Harnojoyo sebagai Wali Kota Palembang yang terang-terangan mempromosikan Agrowisata Tanjung Sakti bersama Menparekraf Sandiaga Uno secara terang-terangan sudah jelas tindakan yang melecehkan masyarakat Palembang. 

"Sangat tidak etis. Tapi wakil rakyat, DPRD Kota Palembang, entah kenapa diam saja. Apa yang terjadi dengan mereka? Jangan jangan mereka memang menutup mata dan telinga untul rakyat yang memilih dan diwakilinya," tanya Vebri.