Sebanyak 98 anak stunting di kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan resmi diasuh oleh jajaran Kepala Sekolah (Kepsek) untuk memulihkan tumbuh kembang mereka menjadi lebih baik dengan mendapatkan asupan gizi yang cukup.
- Bank SumselBabel Salurkan CSR di Banyuasin, Fokus Tiga Program
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Hadirkan Program Dapur Sehat
- Sukses Tangani Stunting, Pemkab Empat Lawang Terima Insentif Rp5,7 Miliar
Baca Juga
"Hari ini kami percayakan kepada seluruh Kepala Sekolah. Karena kami yakin, Kepala Sekolah ini yang namanya Kepala Sekolah basic-nya Guru. Artinya, ketika Kepala Sekolah-nya berbuat, otomatis Guru-gurunya juga akan ikut berbuat juga, akan ikut menolong juga," kata Penjabat Wali Kota Lubuklinggau Trisko Defriansa pada Kamis (1/2).
"Karena itu terhadap 98 anak asuh stunting kita SK kan, kita berikan SK yang baru, tadi telah kita serahkan," tambahnya.
Karena itu Trisko berharap amanah SK yang diberikan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Jadi artinya kami mohon kepada kita semua, kita dapat bekerja secara bersama untuk mengintervensi, untuk membantu anak-anak stunting ini agar keluar dari masanya, tidak stunting lagi," terangnya.
Trisko menjelaskan, pada 14 Oktober 2023 setelah dirinya dilantik 18 Desember, Mendagri memberikan pengarahan. Adapun pengarahan tersebut yaitu mengenai penanganan stunting yang harus di mulai dari data. Dan sumber datanya adalah EPPGM.
"Kita berawal dari posisi di angka 88 anak stunting sebelum 14 Oktober 2023 yang lalu. Namun dengan pendataan melalui pos-pos posyandu, puskesmas yang ada di kota Lubuklinggau dengan bekerjasama, kita mendapatkan data 156 anak pada posisi 30 November 2023," terangnya.
Kemudian Pemkot Lubuklinggau melakukan pembentukan atau mengamanahkan kepada Bapak/Ibu stunting yang ada di wilayah kota Lubuklinggau. Baik Kepala OPD, Perbankan maupun instansi vertical dan seluruh Forkopimda punya anak asuh.
"Mulai saya, mulai Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Ketua PN, Pak Kajari, semua Forkopimda punya anak asuh. Alhamdulillah dari 156 turun menjadi 136," bebernya.
"Namun walaupun sudah dilakukan intervensi secara langsung maupun intervensi dengan program yang dilakukan dari Dinkes Lubuklinggau maupun dari KB kota Lubuklinggau maupun langsung swadaya dari Bapak/Ibu anak-anak asuh stunting, yang namanya data EPPGM terus bergerak," timpalnya.
Diakui Trisko, memang turun 20 untuk anak stunting di Lubuklinggau. Namun di Desember pihaknya menemukan 98 lagi anak stunting di kota Lubuklinggau. Kemudian 98 ini sambungnya, perkembangan dari November ke Desember sampai dengan Januari, itu telah dilakukan intervensi program.
"Telah dilakukan kunjungan oleh Bapak/Ibu anak-anak stunting, diberikan makanan tambahan, diberikan intervensi program langsung dari Dinkes, Kecamatan, Puskesmas, Posyandu. Hingga akhirnya turun lagi 10," ungkapnya.
"Dan hari ini kita mendapatkan data terakhir ada 225 anak asuh stunting dalam wilayah kota Lubuklinggau,”kata dia.
- Pelaku Pembunuhan Kontraktor di Lubuklinggau Ditangkap di Purwokerto, Satu Orang Masih DPO
- Pencurian Motor di Lubuklinggau Meningkat, Polisi Intensifkan Patroli 24 Jam di Titik Rawan
- Motor Wanita di Lubuklinggau Dibawa Kabur Pria yang Baru Dikenal di Medsos, Ini Tampang Terduga Pelaku