Kendaraan ODOL Banyak Melintas dan Bikin Jalan Rusak, Ini Respon DPRD Sumsel

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki. (Dudy Oskandar/Rmolsumsel.id).
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki. (Dudy Oskandar/Rmolsumsel.id).

Kendaraan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) atau bermuatan melebihi kapasitas saat ini banyak melintas di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Kondisi itu menjadi keluhan masyarakat dan membuat jalan menjadi rusak.


Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki mengusulkan kepada pihak Dinas Perhubungan Sumsel untuk membentuk tim terpadu dari pusat dan provinsi Sumsel dan membuat jembatan timbang di Sumsel.

Sebelumnya tahun 2016 operasional lima jembatan timbang yang selama ini dikelola UPTD Penimbangan Kendaraan Bermotor (PKB) Dishub Sumsel di tutup. Lima jembatan tersebut Senawar Jaya di Sekayu, Muba, Pematangpanggang OKI, Nibung Lubuklinggau, Merapi Lahat, dan Kotabaru OKU Timur.

"Karena kita belum ada jembatan timbang di Sumsel ini, sedangkan jembatan timbang yang saat ini di Sumsel milik pemerintah pusat yang semuanya sudah dihapuskan oleh pusat, ini harus kita sampaikan ke pusat," kata Hasbi Asadiki, Jumat (19/8).

Pihaknya berharap pusat dapat memberikan kewenangan kepada daerah untuk membuat jembatan timbangan di daerah masing-masing supaya ada ukuran.

"Jalan yang memang kita bangun melalui dana APBD banyak yang rusak karena kekuatan jalan tersebut dengan tonase kendaraan berat membuat jalan kita di Sumsel,” kata politisi Partai Golkar ini.

Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Gubernur Sumsel untuk mengeluarkan Pergub adanya jembatan timbang di Sumsel dan pihaknya akan mendukung upaya tersebut.

"Mungkin koordinasi kalau jembatan timbang lama bisa dipergunakan kita pinjam, kalau tidak kita siapkan memang. Sejak jembatan timbang dihapus beberapa tahun lalu, kendaraan berat kini bebas hambatan melintas," tandas dia.