Kementrian Agama (Kemenag) RI telah melaksanakan sidang isbat dan mendapatkan hasil secara mufakat 1 Ramadan 1443 H jatuh pada 3 April 2022.
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 29 Maret, Potensi Perbedaan Hari Raya Idulfitri dengan Muhammadiyah
- Kemenag Harus Cari Solusi untuk Jemaah Haji Lansia yang Dilarang Berangkat pada 2025
- Masa Jabatan Masih Panjang, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah Dirotasi ke Kemenag
Baca Juga
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan sidang isbat ini telah dilakukan secara bersama dengan Komisi 8 DPR RI, dan beberapa pejabat baik yang hadir langsung maupun secara tidak langsung. Sidang isbat ini diawali dengan pemaparan hilang yang disampaikan oleh peneliti Prof Thomas Djamaluddin yang menyampai bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia belum memenuhi kriteria.
"Setelah magrib tadi kami sudah melaksanakan sidang isbat dengan mengunakan dua metode yakni hisab atau perhitungan dan rukyat atau melihat langsung keberadaan hilal," katanya berdasarkan keterangan resminya di Jakarta, Jumat (1/4).
Dua metode ini tidak terpisahkan dan telah dipakai sejak dulu. Dari informasi yang didapatkannya di seluruh Indonesia terdapat 101 titik rukyat di 34 provinsi. Keseluruhannya tidak melihat hilal ini. karena itu, dengan kondisi ini maka tentunya belum memenuhi kriteria. Jadi pihaknya sepakat dan mufakat bahwa 1 Ramadan 1443 jatuh pada 1 April 2022 masehi.
"Kami harap seluruh umat Islam dapat menjalankan ibadah secara bersama dan ini simbol serta cerminan umat Islam di Indonesia menjadi wujud kebersamaan dalam menatap masa depan yang lebih baik," tutupnya.
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 29 Maret, Potensi Perbedaan Hari Raya Idulfitri dengan Muhammadiyah
- Kemenag Harus Cari Solusi untuk Jemaah Haji Lansia yang Dilarang Berangkat pada 2025
- Masa Jabatan Masih Panjang, Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof Nyayu Khodijah Dirotasi ke Kemenag