Suasana duka masih menyelimuti rumah Harist Fatah Haryanto (12), pelajar Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Harapan Mulia Palembang yang tewas kesetrum saat bermain di dekat tiang bendera di sekolahnya.
- Sulut Diguncang Gempa Berkekuatan 6,1 Magnitudo
- Komdis PSSI: Arema FC Terancam Dicoret dari Daftar Tuan Rumah Liga 1
- Polisi Dalami Motif Ibu Muda di Muara Enim yang Tega Habisi Nyawa Anak Kandung Berusia 10 Hari
Baca Juga
Silih berganti pelayat berdatangan ke rumah duka yang beralamat di Jalan Faqih Usman, Lorong Bakti, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, untuk mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
Ditemui di rumah duka, Rabu (28/8) sore, ayah kandung korban Setiadi Harjanto mengatakan sudah ikhlas atas peristiwa yang merenggut nyawa anak bungsunya.
“Saya sudah ikhlas, pihak sekolah juga sudah bertanggung jawab penuh atas kejadian kemarin. Yayasan benar-benar care dengan musibah ini, mulai dari rumah sakit hingga di urusan di rumah,” ungkap Setiadi.
Setiadi mengungkapkan, dirinya mendapatkan kabar dari pihak SDIT Harapan Mulia Palembang yang berkata anaknya berada di rumah sakit, Selasa (27/8) sekitar pukul 11.00 WIB.
“Pas istri mau jemput dia (korban), tiba-tiba dapat telepon dari pihak sekolah memberi kabar anaknya di rumah sakit. Kami langsung ke rumah sakit. Tidak ada luka bakar, hanya saja badannya yang panas,” ungkapnya.
“Kalau firasat tidak ada. Seperti biasanya, kami sering bercanda sebelum mandi, sarapan dan pergi sekolah. Kami benar-benar sudah ikhlas, semuanya sudah maksimal termasuk pertolongan dokter,” kata Setiadi dengan tegar.
Usai disemayamkan di rumah duka, sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah Haris Fatah Haryanto diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Pete, Tegal Binangun, Palembang.
Diberitakan sebelumnya, Dua siswa SD Islam Terpadu Harapan Mulia di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Bukit Kecil Palembang tersengat listrik saat bermain di bawah tiang bendera sekolah pada Selasa (27/8/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.
Dari kejadian tersebut korban berinisial HFH (12) warga Jalan H Faqih Usman, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan satunya lagi berinisial HB (11) warga Jalan Pengantingan, Komperta Plaju Palembang yang mengalami luka bakar di punggung, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit Siloam Sriwijaya.
Plh Kapolsek Ilir Barat I AKP Heri mengatakan dari keterangan saksi di lapangan yang sudah dimintai keterangannya mengungkapkan kejadian berawal saat kedua korban bersama satu orang temannya yakni Ridho bermain dibawah tiang bendera di sekolahnya.
"Pada saat itu ada tiga orang yang bermain di TKP setelah pulang sekolah, kemudian teman korban membuka baut penyangga yang ada di samping tiang bendera tersebut, sehingga membuat tiang miring dan menyentuh kabel listrik," ujar AKP Heri, Rabu (28/8/2024).
Melihat tiang miring, korban dan temannya hendak memasang kembali baut penyangga tersebut. Namun korban HFH dan HB tersengat arus listrik.
"Akibatnya korban terpental hingga menyebabkan korban HFH meninggal dunia kemudian HB langsung dilarikan ke rumah sakit," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah sekaligus Humas Sekolah Islam Terpadu (SIT) Harapan Mulia, Saharatua R, membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Benar siswa kami, kelas 6 SD. Untuk kronologi kejadian masih kami pelajari," paparnya.
Dijelaskan Saharatua, kejadian tersebut terjadi usai jam pelajaran selesai atau jam pulang sekolah.
"Kami hari ini mendatangi rumah duka siswa kami tersebut (HFH), kami juga menyampaikan rasa belasungkawa. Untuk korban HB informasi terakhir masih dirawat di RS Siloam Sriwijaya," pungkasnya.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR