Keluarga Lansia di Lubuklinggau yang Ditemukan Sakit di Bedeng Ditemui, Dinsos Tindak Lanjut Penanganan



Pasangan lansia di Lubuklinggau tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau. (Dokumentasi DInsos)
Pasangan lansia di Lubuklinggau tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau. (Dokumentasi DInsos)

Dinas Sosial (Dinsos) Lubuklinggau bergerak cepat dalam menangani pasangan suami istri lansia, Cikedung (64) dan Amuyah (65), yang ditemukan hidup dalam kondisi sakit di sebuah bedeng kecil yang tidak layak huni di RT 1, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau. 


Keprihatinan masyarakat semakin meningkat setelah video kondisi mereka sempat viral di media sosial, yang menunjukkan kedua lansia tersebut terbaring sakit hanya dialasi tikar di dalam bedeng kecil.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Lubuklinggau, Fahmi, menjelaskan bahwa pihaknya segera membawa pasangan lansia tersebut ke Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau pada Senin, 9 Desember 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, untuk mendapatkan perawatan medis. 

Setelah diperiksa di IGD Rumah Sakit, kedua lansia tersebut dirawat intensif di ruang Al Amin. Menurut Fahmi, kondisi mereka memerlukan perawatan lebih lanjut, terutama karena Cikedung diketahui menderita penyakit tuberkulosis (TB).

"Alhamdulillah, setelah kami bawa ke IGD dan identitas mereka terungkap, kami mendapatkan informasi bahwa Bapak Cikedung berasal dari Musi Rawas. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Musi Rawas untuk tindak lanjutnya," ujar Fahmi, Selasa (10/12).

Selain itu, Dinsos Lubuklinggau juga telah menginformasikan kondisi kedua lansia ini kepada Dinsos Provinsi dan Kementerian Sosial, dengan harapan dapat segera diterima bantuan atau atensi yang dibutuhkan melalui sentra atau Kementerian Sosial.


Sudarto, anak kedua dari pasangan lansia tersebut, menjelaskan bahwa ia bersama saudara-saudaranya tidak pernah menelantarkan orang tuanya. Sebelumnya, Cikedung dan Amuyah tinggal di rumah Sudarto di Bengkok Dusun 1, Kepahiang, Provinsi Bengkulu, sebelum mereka memutuskan untuk pindah ke Lubuklinggau ke rumah anak mereka yang lain di daerah Jogoboyo.

"Orang tua saya memang sempat pamit ingin ke Lubuklinggau untuk tinggal bersama adik saya. Setelah tinggal di sana, ternyata mereka pergi begitu saja tanpa memberitahukan keluarga. Kami baru tahu bahwa mereka tinggal di bedeng dengan kondisi memprihatinkan," ungkap Sudarto.

Meskipun orang tua Sudarto dalam keadaan sehat saat pamit meninggalkan rumah, ia menyadari bahwa ayahnya sudah lama menderita sakit. Sudarto mengungkapkan rasa syukur karena kini orang tuanya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Lubuklinggau.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Lubuklinggau yang telah membantu merawat orang tua kami. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan kami akan berkomunikasi lebih lanjut dengan keluarga untuk mencari solusi terbaik," kata Sudarto.