Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dengan ditopang investasi dari China diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi sekitar maupun nasional
- Pemerintah Kantongi Usulan Tujuh KEK Baru, Mulai dari Jawa hingga Sulawesi
- Menko Airlangga: PSN Menjadi Economic Driver Indonesia
- Natuna Berpotensi Jadi Sumber Ketegangan China dan Indonesia
Baca Juga
Hal itu disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan KEK Industropolis Batang, beberapa waktu lalu.
“Saya menyaksikan perjanjian kerja sama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang dengan China State Construction Engineering Cooperation melalui kerangka kerja sama Two Countries Twin Parks (TCTP),” kata Airlangga dikutip dalam akun Instagram pribadinya, Minggu malam, 23 Maret 2023.
Lanjut dia, MoU ini merupakan salah satu hasil atau wujud nyata dari pertemuan antara dua pemimpin negara, yakni Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RRC Xi Jinping di bulan November 2024 lalu.
“Proyek ini kita harapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi serta memperkuat daya saing industri nasional,” ungkapnya.
Ekonom senior ini menyebut sejumlah perusahaan diproyeksikan siap bergabung dalam proyek TCTP yang meliputi berbagai sektor, seperti perbankan dan keuangan, infrastruktur dan logistik, energi, otomotif, baterai agrikultur, telekomunikasi, elektronik, serta perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan penerbangan.
“Penandatanganan MoU ini juga menandakan disepakatinya komitmen awal dalam kerja sama investasi dan pengembangan kawasan di KEK Industropolis Batang, meliputi akuisisi lahan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang diproyeksikan mencapai hingga Rp60 triliun,” pungkas Airlangga.
- Pemerintah Kantongi Usulan Tujuh KEK Baru, Mulai dari Jawa hingga Sulawesi
- Menko Airlangga: PSN Menjadi Economic Driver Indonesia
- PPP Batang Dorong Sandiaga Uno Segera Diresmikan sebagai Kader