Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi

Sebuah helikopter mencoba memadamkan api setelah kebakaran hutan terjadi di wilayah tenggara Uiseong pada Sabtu, 22 Mar 2025/Net
Sebuah helikopter mencoba memadamkan api setelah kebakaran hutan terjadi di wilayah tenggara Uiseong pada Sabtu, 22 Mar 2025/Net

Kebakaran hutan yang melanda wilayah tenggara Korea Selatan telah menyebabkan empat korban jiwa dan memaksa lebih dari 200 penduduk untuk mengungsi. 


Bencana ini juga mendorong pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat di beberapa provinsi terdampak pada Sabtu, 22 Maret 2025. 

Menurut pihak berwenang, kebakaran yang bermula di wilayah Sancheong pada Jumat sore, 21 Maret 2025 telah menyebabkan tewasnya tiga petugas pemadam kebakaran serta seorang pegawai negeri. 

"Empat orang yakni tiga petugas pemadam kebakaran dan satu pegawai negeri telah dipastikan tewas," ungkap seorang pejabat badan pemadam kebakaran kepada AFP.

Sebanyak 304 personel serta 20 helikopter telah dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, upaya pemadaman menghadapi tantangan besar akibat kondisi cuaca yang kering dan angin kencang yang mempercepat penyebaran api.

Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa lebih dari 200 penduduk yang berasal dari 15 desa telah diperintahkan untuk mengungsi demi keselamatan mereka. 

Selain itu, kebakaran hutan juga terjadi di beberapa daerah lain di negara itu, dengan total 16 insiden yang dilaporkan hanya pada hari Sabtu, 22 Maret 2025. 

Sebagai tanggapan atas meningkatnya jumlah kebakaran hutan, pemerintah mengumumkan keadaan darurat di Ulsan serta provinsi Gyeongsang Utara dan Selatan. 

"Kerusakan parah yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi bersamaan di seluruh negeri telah mendorong kami untuk mengambil langkah darurat ini," ujar pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri.

Badan kehutanan Korea Selatan juga telah mengeluarkan peringatan kebakaran tingkat tertinggi di 12 lokasi, termasuk provinsi Gyeongsang Utara dan Selatan, serta kota-kota besar seperti Busan dan Daejeon. Sejumlah jalan raya di wilayah terdampak pun ditutup sebagai langkah pengamanan.

Menanggapi situasi ini, Choi Sang-mok, penjabat presiden Korea Selatan, menginstruksikan badan-badan terkait untuk segera mengerahkan seluruh sumber daya guna mengendalikan kebakaran. 

"Saya meminta agar semua peralatan dan personel yang tersedia segera dimobilisasi untuk memadamkan api secepat mungkin," ujar Choi dalam pernyataannya.

Fenomena kebakaran hutan ini kembali menyoroti dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. 

Meskipun beberapa jenis cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan hujan lebat memiliki kaitan langsung dengan perubahan iklim, kebakaran hutan sering kali dipicu oleh kombinasi berbagai faktor kompleks, termasuk kondisi cuaca yang ekstrem dan aktivitas manusia.