Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan, Brigjen Pol Djoko Prihadi mengatakan, Sumatera Selatan menjadi peringkat kedua se-Indonesia kasus penyalahgunaan Narkoba sepanjang tahun 2022.
- Fachri Albar Belum Jujur ke Penyidik soal Empat Jenis Narkoba Miliknya
- Jaringan Pengedar Ganja Pagar Alam Selatan Terbongkar, Satu Pelaku Diamankan
- Kejari Palembang Musnahkan Ribuan Barang Bukti Kejahatan, Narkoba hingga Senjata Api Dilindas dan Diblender
Baca Juga
Hal itu disampaikan Djoko di Gedung BNN Provinsi Sumsel pada Kamis (29/12). Berdasarkan data yang dimiliki BNN Sumsel, kasus penyalahgunaan narkoba mengalami kenaikan sebesar 1,95 persen.
"Tahun 2021 kemarin hanya 1,80 persen, sekarang mengalami kenaikan. Sumsel duduki peringkat kedua setelah Sumatera Utara," katanya.
Mengingat kasus narkoba di Sumatera Selatan tergolong tinggi, Djoko berharap penyalahgunaan narkoba menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pejabat pemerintahan di Provinsi Sumatera Selatan
"Ini menjadi tugas bersama dalam memberantas narkoba di Sumsel. Kedepannya kita akan lebih gencar kordinasi bersama Gubernur dan pejabat pemerintahan lainnya," ujarnya
Dengan adanya kenaikan kasus penyalahgunaan narkoba di Sumsel, Djoko mengatakan bukan persoalan yang mudah, terlebih pihaknya harus melakukan tindakan yang lebih dalam menangani kasus tersebut.
"Kita bukan sekedar menangkap, dalam upaya berantas narkoba juga perlu dilakukan rehabilitasi dan antisipasi pada tahun berikutnya," lanjut Djoko.
Untuk diketahui sepanjang tahun 2022, Badan Narkotika Nasional (BNN)
Provinsi Sumatera Selatan, telah menyita barang bukti Narkoba jenis sabu sebanyak 35.252,09 gram serta 50.000 butir pil ekstasi. Selain itu Djoko mengatakan, pihaknya juga menemukan satu hektar ladang ganja di Wilayah Sumatera Selatan selama tahun 2022. [DAM]
- Fachri Albar Belum Jujur ke Penyidik soal Empat Jenis Narkoba Miliknya
- Jaringan Pengedar Ganja Pagar Alam Selatan Terbongkar, Satu Pelaku Diamankan
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia