Kasus Gondongan Meningkat, Dinkes OKI Keluarkan Surat Edaran Pencegahan

 Salah satu anak penderita mumps atau gondongan.(nandoenk/rmolsumsel.id)
Salah satu anak penderita mumps atau gondongan.(nandoenk/rmolsumsel.id)

Meningkatnya jumlah penderita penyakit gondongan atau mumps di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk mengeluarkan surat edaran resmi sebagai langkah kewaspadaan. 


Surat edaran ini menyebutkan penyakit yang disebabkan oleh virus ini telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, terutama di kalangan anak-anak.

Sekretaris Dinkes OKI, Herman, mengungkapkan beberapa sekolah dan puskesmas melaporkan peningkatan kasus gondongan. “Penyakit ini rentan menyebar terutama pada musim hujan dan bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa,” kata Herman, Rabu (18/12).

Seiring dengan peningkatan kasus ini, Dinkes OKI mengimbau seluruh fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas, untuk memperkuat kewaspadaan dan melakukan diseminasi informasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan pengendalian penyakit gondongan. 

Herman juga mengingatkan agar orang tua dan sekolah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta berhati-hati terhadap penularan yang mudah melalui percikan air liur.

Pencegahan yang disarankan termasuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan atau setelah beraktivitas di tempat berisiko, serta menghindari berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita gondongan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menutup mulut dan hidung saat batuk.

Data Dinkes OKI per November 2024 mencatatkan 11 kasus gondongan yang dilaporkan oleh puskesmas. Namun, jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat. 

“Penyakit ini mudah menular pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, dan bisa dipicu oleh perubahan cuaca atau kondisi lingkungan,” jelas Herman.

Dinkes OKI menyarankan agar penderita gondongan diisolasi setidaknya selama satu minggu untuk mencegah penularan lebih lanjut. Meskipun tidak berbahaya hingga menyebabkan kematian, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun tetap disarankan untuk memeriksakan diri jika terkena gondongan.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan OKI, Heri Apriyadi, menambahkan jika ada anak yang terdeteksi mengalami gejala gondongan, orang tua diimbau untuk segera melaporkan kepada pihak sekolah. 

"Anak yang terpapar gondongan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri dan dapat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga pembengkakan akibat gondongan hilang," terangnya.