Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten OKU Timur, khususnya di Belitang, mengalami lonjakan signifikan.
- Puluhan Pelajar di PALI Tertangkap Usai Tawuran, Ini yang Dilakukan Polsek Penukal Utara
- Heboh Lamaran di Muba, Calon Pengantin Siapkan Uang Rp 1 Miliar dan Berlian hingga Mobil Rubicon
- Operasi Lilin 2021 Digelar Besok, Pos Pengamanan Mulai Siapkan
Baca Juga
Namun sebagian pasien mengaku kesulitan mendapatkan fasilitas kamar rawat inap untuk menjalani perawatan di beberapa rumah sakit yang berada di Belitang, seperti RSUD OKU Timur dan RS Charitas Belitang.
Seperti yang diungkapkan, Parlin (58), warga Belitang III yang kesulitan mendapatkan fasilitas kamar rawat inap di rumah sakit untuk anaknya yang terkena DBD.
"Saya sudah mencoba ke RS Charitas dan RSUD OKU Timur, tetapi semuanya penuh. Anak saya masih demam tinggi, dan klinik menyarankan perawatan di rumah sakit. Namun, hingga sekarang, belum ada kamar yang tersedia," keluh Parlin, Senin (16/12).
Kondisi ini, menurut Parlin, juga dialami warga lainnya, termasuk Kepala Desa Tegal Besar di Belitang II, Putu, yang mengaku kesulitan mencarikan kamar bagi tiga warganya yang terkena DBD.
"Saya dengar banyak warga yang mengalami hal serupa. Kondisi ini membuat kami bingung karena pasien DBD memerlukan penanganan serius," ujar Parlin.
Dia berharap pemerintah daerah dapat meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan, khususnya saat menghadapi meningkatnya jumlah pasien. "Pemerintah perlu menjadikan hal ini sebagai prioritas, karena DBD ini harus cepat ditangani," tegas Parlin.
Menanggapi situasi ini, Direktur RSUD OKU Timur, dr Sugihartono, membenarkan adanya peningkatan jumlah pasien DBD. Namun, ia memastikan bahwa kamar rawat inap di RSUD OKU Timur masih tersedia.
"Jumlah pasien DBD memang meningkat, tapi masih dalam batas wajar. Saat ini, di kelas tiga ada satu pasien, sedangkan kelas satu dan dua masing-masing ada dua pasien," jelasnya.
Dia mengatakan, umumnya peningkatan jumlah pasien rawat inap di RSUD OKU Timur bukan hanya kasus DBD namun juga berbagai penyakit lainnya. Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan di musim pancaroba.
"Setiap musim pancaroba, kasus DBD biasanya meningkat. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan agar kasus ini bisa ditekan," tutupnya.
- Kades Sidodadi Tikam Marbot Hingga Kaki Kiri Diamputasi, Ditangkap Setelah Dua Bulan Buron
- Dinkes OKU Timur Dinilai Lamban Tangani Lonjakan Kasus DBD, Warga Minta Segera Lakukan Fogging
- Melawan Ketika Hendak Digeledah, Pemuda Asal Belitang Ternyata Bawa Sabu dan Ekstasi