Kapolda Sumsel Irjen Pol A. Rachmad Wibowo, SIK mendampingi Pj. Gubernur Sumsel Elen Setiadi dalam pembukaan pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang digelar Polda Sumsel tahun 2024. Acara ini berlangsung di Aula Griya Agung, Palembang, Kamis (25/7).
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
Baca Juga
Kapolda Sumsel mengungkapkan bahwa pelatihan penanggulangan Karhutla di wilayah Sumsel diikuti oleh 250 personil, terdiri dari 200 anggota Polri dan 50 personil TNI. Pelatihan ini diberikan oleh tenaga ahli pemadaman hutan dan lahan dari Manggala Agni, di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Peralatan yang digunakan dalam pelatihan termasuk alat pelindung diri (APD) dan peralatan pompa air. Selain 250 personil yang sudah dilatih, nantinya akan digabungkan dengan 240 tenaga ahli pemadaman Karhutla dari Manggala Agni, sehingga total ada 490 personil di provinsi Sumsel,” jelas Alumni Akpol 93 tersebut.
Kapolda juga menekankan pentingnya upaya preventif untuk mencegah masyarakat melakukan pembakaran hutan dan lahan. Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, lurah, dan dinas pertanian serta pemangku kepentingan lainnya akan terlibat dalam upaya ini.
“Polri (Polda Sumsel) akan menggelar operasi Bina Taruna yang difokuskan di wilayah Ogan Komering Ilir, yang dari tahun ke tahun memiliki titik api terbanyak dengan luas hampir 10,19 juta hektar, mulai dari kawasan Pedamaran hingga Air Sugihan,” tambahnya.
Pelatihan ini juga sejalan dengan Inpres No. 3 tahun 2020 tentang penanggulangan Karhutla, yang melibatkan 28 kementerian dan lembaga, termasuk Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, Kejaksaan Agung, Panglima TNI, Kapolri, hingga kepala daerah.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Polda Sumsel dan instansi terkait lainnya atas upaya penanganan Karhutla di Sumsel.
"Karhutla perlu terus diwaspadai melalui berbagai upaya pencegahan seperti pembentukan satgas Karhutla lebih awal," ujar Elen Setiadi.
Elen juga menegaskan dukungannya terhadap berbagai upaya pencegahan Karhutla di Sumsel, mengingat dampaknya yang luas bagi lingkungan dan perekonomian, termasuk penerbangan.
"Antisipasi Karhutla tahun ini diharapkan dilakukan dengan lebih baik dan terorganisir ke kabupaten/kota," katanya.
Elen juga menekankan pentingnya optimalisasi sosialisasi terkait penanggulangan Karhutla dan berencana meninjau daerah-daerah yang berpotensi terjadinya Karhutla serta mempercepat pembentukan satgas Karhutla melalui diskusi lebih lanjut.
"Mudah-mudahan dengan banyaknya aspek pencegahan, penanggulangan Karhutla dapat dilakukan dengan lebih efektif," tutupnya.
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT
- Ditlantas Polda Sumsel Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Miyor di Tol Kayuagung