Pusat Komando Penyelamatan Nasional Taiwan menemukan 2 mayat di sebuah kapal yang membawa 6 orang warga Korea Selatan di perairan Selat Taiwan. Penemuan ini terjadi dalam operasi pencarian dan penyelamatan setelah kapal tersebut mengirim sinyal SOS.
- Bantu Pertahanan Ukraina, Perancis Kirim Pasokan Peralatan Militer ke Kiev
- Erdogan Akhirnya Kembali Menjadi Presiden Turkiye
- Puluhan Ribu Warga Israel Turun ke Jalan: Netanyahu Harus Berhenti!
Baca Juga
Pihak berwenang Taiwan pada Jumat (8/4) menyatakan, mereka menerima sinyal SOS dari kapal Kyoto 1 pada Kamis (7/4) sekitar pukul 09.50, dari lokasi yang berada sekitar 29 km sebelah barat pulau itu.
Kapal berbendera Sierra Leone seberat 322 ton itu diketahui sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Batam, Indonesia, dari Busan, Korsel. Kyoto 1 juga dilaporkan sedang menarik kapal tender Kyoto 2. Namun saat proses pencarian, hanya kapal Kyoto 2 yang ditemukan di perairan itu.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, enam orang di atas kapal itu adalah warga negara Korsel.
"Pemerintah kami telah meluncurkan tim tanggap darurat dan mengirim kapal patroli dan helikopter untuk pencarian," ujar kementerian itu, dikutip dari Channel News Asia.
Pihak Kementerial Luar Negeri Korsel langsung bekerja sama dengan satuan patroli Taiwan untuk menemukan para korban.
Sementara Pusat Komando Penyelamatan Nasional Taiwan mengatakan, kapal itu telah mengirimkan pesan SOS di perairan dekat pulau Penghu di Selat Taiwan. Pihak Taipei telah mengirim kapal dan pesawat untuk mencarinya.
Laporan awal datang dari nelayan Taiwan disekitar pulau Penghu, yang menemukan dua mayat. Hingga kini kedua mayat identitasnya belum dikonfirmasi, dan upaya terus dilakukan untuk menemukan empat lainnya.
Selain itu, kedua pihak belum menjelaskan penyebab dari sinyal SOS tersebut.
- Taiwan Gaungkan Kesetaraan Gender di Forum CSW69 New York
- Buronan Paling Dicari di Thailand Kabur ke Bali, Pakai Samaran Sulaiman
- Taiwan Kerahkan Armada untuk Imbangi Taktik Zona Abu-abu China