Setelah ditinggalkan karena ketegangan militer, Kedutaan Besar Libya di Khartoum yang kosong dikabarkan menjadi sasaran penyerangan dan penjarahan.
- Bus Masuk Jurang di Wisata Guci Tegal, Pemkot Tangsel Kirim Bantuan Ambulance Untuk Evakuasi Penumpang
- Aksinya Viral Cekoki Miras ke Kucing, Pemuda di Ambarawa Diamankan Polisi
- Pimpinan Negara Peserta G20 Mulai Hadir, TNI Terus Tingkatkan Pengamanan VVIP
Baca Juga
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Libya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (30/5) mengutarakan kecaman terhadap pemerintah Sudan karena kegagalan mereka dalam menjaga dan melindungi kantor perwakilan diplomatiknya.
"Tripoli mengecam penyerangan dan penjarahan gedung kedutaan Libya di Khartoum. Kami menyampaikan kekesalan dan ketidaksenangan yang mendalam atas tindakan tersebut," tegas pernyataan Kemlu, seperti dimuat African News.
Libya juga mendorong Sudan untuk menghentikan pertempuran dan mematuhi Konvensi Wina yang mewajibkan tuan rumah melindungi dan menjaga kedutaan atau misi diplomatik mitranya.
Aksi penjarahan terbaru tidak menyebutkan adanya korban, sebab seluruh staf Kedubes dan warga Libya telah dievakuasi seluruhnya sejak 13 Mei tahun ini.
Pekan lalu, Kemlu Libya juga mengecam serangan terhadap kantor atase militernya di Khartoum. Tripoli mendesak Sudan segera menemukan pelaku dan menghukumnya.
Selain Libya, Arab Saudi dan Qatar juga ikut mengecam Sudan karena adanya tindak penyerangan dan penjarahan pada Kedubesnya di Khartoum.
Meski ada perpanjangan gencatan senjata, tetapi pertempuran terus berlanjut antara tentara Jenderal Abdel Fattah al-Burhane dan Rapid Support Force (RSF) paramiliter Jenderal Mohamed Hamdane Daglo.
Menurut PBB, perang yang dimulai sejak 15 April lalu telah merenggut lebih dari 1.800 nyawa dan hampir satu setengah juta orang terlantar dan pengungsi.
- Serang Kantor DPRD Saat Rapat Pleno, 14 Simpatisan Caleg di Jayawijaya Ditangkap
- ICJ Gelar Sidang Pendudukan Israel Atas Palestina, Komisi I DPR RI Minta Pemerintah Ambil Sikap Tegas
- Staf Kedubes Israel di China Diserang Orang Tidak Dikenal