Kantor Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim dan tiga kelurahan yang ada di kecamatan tersebut mengalami krisis pegawai berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
- UT Palembang Bekali Mahasiswa Baru di Muara Enim dengan Strategi Belajar Mandiri
- Ditinggal Penghuni Kerja di Tambang, Rumah Sewa PT MUM di Tanjung Enim Dilalap Api
- Jenazah Tertahan Akibat Kemacetan Truk Batu Bara, Anggota DPRD Muara Enim Minta Pemda Tindak Tegas Perusahaan
Baca Juga
Adapun kelurahan tersebut yakni Tanjung Enim, Pasar Tanjung Enim dan Tanjung Enim Selatan. Pantauan dilapangan, saat ini tenaga yang bertugas melayani masyarakat merupakan di dominasi dari tenaga kerja sukarela (TKS).
Sementara itu, kantor-kantor tersebut terlihat sepi dengan suasana yang minim aktifitas di dalamnya, baik kantor kecamatan ataupun kelurahan.
Camat Lawang Kidul Andrille Martin mengatakan adanya ASN yang dimutasi dan meninggal dunia, memberikan dampak yang tidak sedikit terutama menyoal kelengkapan aparatur.
Pihaknya sudah mengajukan surat permohonan ke BKD untuk penambahan Aparat Sipil Negara (ASN) akan tetapi sampai saat ini belum dipenuhi.
"Untuk di Kantor Camat ada 8 ASN, 3 Kepala Seksi (Kasi), 1 Kasi meninggal dunia, 2 Kasubbag dan 1 staf, 14 TKS, sedangkan 7 TKS tidak ada honor dari Pemkab. Muara Enim," jelasnya kepada kantor berita RMOLSumsel, Kamis (7/4).
"Sementara itu di Kelurahan Tanjung Enim, Lurah PLT, Sekretaris Lurah (Seklur), 2 Kasi, 1 Kasi meninggal dan 1 Kasi pada bulan Mei akan pensiun," tambahnya.
Menimbang keadaan tersebut, untuk kebutuhan ASN saat ini, Kecamatan butuh 2 kasi, sedangkan untuk kelurahan butuh 4 kasi dan staf 8 orang, "Semoga permohonan dan pengajuan kami segera dapat dikabulkan" pungkasnya.
- Api Ludeskan Rumah Panggung di Muara Enim, Diduga Akibat Puntung Kayu Bakar
- Belum Bertugas, 10 CPNS Kabupaten Muara Enim Pilih Mengundurkan Diri
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang