Ditengah kemajuan teknologi yang kian pesat, siapa yang tidak kenal dengan salah satu aplikasi pesan singkat. WhatsApp namanya, aplikasi yang memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi, baik teks, suara, maupun bertatap muka secara virtual.
- Meta Platforms Akan Lakukan PHK Global Mulai 17 Februari 2025
- Pemblokiran WhatsApp Cs Jangan Gertak Sambal! Itu Merendahkan Wibawa Negara
- Cara Update Aplikasi WhatsApp Mod Yang Aman, Berikut ini Panduannya
Baca Juga
Akan tetapi, baru-baru ini masyarakat dikejutkan akan laporan yang membuktikan bahaya terkait penggunan WhatsApp. Namun bukan WhatsApp resminya, melainkan aplikasi WhatsApp palsu atau hasil modifikasi.
Hal ini diungkapkan Head of WhatsApp, Will Chathcart dikutip dari akun Instagram resmi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, @ccicpolri bahwa terdapat malware tersembunyi dalam aplikasi modifikasi tersebut.
“Aplikasi WhatsApp modifikasi yang dimaksud adalah WhatsApp GB, WhatsApp Plus, dan Hey WhatsApp yang saat ini sangat populer bagi kalangan muda,” tulisnya.
WhatsApp modifikasi dapat populer bukan tanpa alasan, Hal ini karena fitur yang ditawarkan beragam dibanding fitur yang ditawarkan WhatsApp resmi. Alhasil, WhatsApp modifikasi yang bisa didownload secara bebas di internet.
Dengan banyaknya pengguna, hal tersebut dimanfaatkan untuk menyusupkan malware tersembunyi untuk tindak kejahatan, yakni mencuri informasi pribadi yang ada pada ponsel korban.
“Aplikasi mod seperti ini kebanyakan menjanjikan fitur baru, namun ujung-ujungnya adalah mencuri informasi pribadi yang ada di dalam ponsel korban,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Polri mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menggunakan aplikasi WhatsApp resmi yang tersedia di Google Playstore ataupun IOS.
- TNI-Polri Berhasil Identifikasi 12 Korban Kebrutalan KKB di Yahukimo
- Polri Tetapkan Tersangka Perekrut Korban TPPO di Myanmar
- Prabowo Pastikan THR PNS, TNI-POLRI, Hakim, dan Pensiunan Cair 17 Maret