Kakek 62 Tahun Nekat Bacok Tetangga dengan Celurit Hingga Terluka Parah

Polsek Sukarami meringkus Amran Husni kakek berusia 62 tahun usai membacok tetangganya sendiri dengan celurit hingga terluka parah dibagian perut/RMOL
Polsek Sukarami meringkus Amran Husni kakek berusia 62 tahun usai membacok tetangganya sendiri dengan celurit hingga terluka parah dibagian perut/RMOL

Gerak cepat Polsek Sukarami meringkus Amran Husni kakek berusia 62 tahun usai membacok tetangganya sendiri dengan celurit hingga terluka parah dibagian perut. 


Peristiwa berdarah tersebut terjadi di  Jalan Kolonel Sulaiman Amin Lorong Bina Potensi, Kecamatan Sukarami Palembang Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 09:00 WIB. 

Akibat sabetan celurit korban Mat (38) menderita luka di bagian perut sebelah kiri dengan tujuh jahitan. 

Kapolsek Sukarami Kompol M Ikang Ade Putra mengatakan tersangka Amran Husni ditangkap setelah adanya laporan peristiwa penganiayaan terhadap korban Mat yang masuk ke nomor WhatsApp Banpol.

"Motif tersangka menganiaya korban karena ketersinggungan tersangka dengan korban karena korban sering menegur anak tersangka. Dari sinilah tersangka tidak terima sehingga menganiaya korban dengan celurit,"kata Ikang kepada wartawan saat pres rilis di Polsek Sukarami Kamis 12 Oktober 2023 sore. 

Dikatakan Ikang, tersangka dan korban bertetangga, keluarga korban melaporkan kejadian melalui nomor WhatsApp Banpol dari laporan yang masuk anggota Polsek Sukarami langsung mendatangi TKP penganiayaan langsung menangkap tersangka beserta barang bukti dua bilah celurit yang digunakan tersangka melukai korban. 

"Korban mengalami luka bacok dibagian perut sebelah kiri dengan tujuh jahitan. Tersangka kami jerat dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman penjara diatas lima tahun,"ungkapnya. 

Sementara itu, tersangka Amran Husni mengaku kesal dengan korban yang sering menegur anaknya yang mengendarai sepeda motor setiap kali keluar dari rumah. Karena sering ditegur itulah kesabarannya habis hingga ia gelap mata dan nekat menganiaya korban. 

"Saya itu sudah banyak sabarnya, hari ini tadi kesabaran saya habis sehingga terpaksa menganiaya. Karena dia (korban) sudah sering menegur anak saya setiap keluar dari rumah dicegatnya padahal anak saya tidak ngebut bawa motor. Dia bukan sekali dua kali menegur sudah sering,"kata Amran.

Diakui, Amran antara dirinya dengan korban tidak ada permasalahan. Bahkan Amran pernah menasihati korban agar bertetangga jangan ribut. 

"Saya juga pernah ngomong kita bertetangga itu harus rukun saling menghormati, tapi kenyataannya lain. Saya juga mengaku salah dan menyesal,"akunya.