Kadin Sebut Lampung Darurat Oksigen

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Kesehatan Kadin Lampung Heridian menyatakan di tengah pandemi Covid-19 Provinsi Lampung darurat tabung beserta oksigennya.


Hal tersebut jelas sedang dialami oleh salah satu rumah sakit besar yang ada di Bandarlampung yakni Rumah Sakit Pertamina  Bintang Amin (RSPBA) yang saat ini sedang kekurangan pasokan oksigen sehingga tidak melayani pasien dengan gangguan pernapasan.

"Wah, ini Lampung lagi darurat oksigen medis. Jumlah tabung juga banyak kosong dari Jakarta. Semua toko alat kesehatan banyak kosong karena sudah habis stoknya," kata dia kepada Kantor Berita RMOLLampung, Selasa (20/7).

Ia mengaku, meskipun tabung oksigen ada, tetapi itu di luar Lampung, misalnya di Jakarta dan di situs jual beli online. Namun, harga yang ditawarkan sangat mahal.

"Biasa normal untuk ukuran 1 m3 sekitar Rp850.000 sampai Rp1.000.000 per tabung oksigen, sekarang malah kacau enggak jelas infonya kurang lebih sampai Rp2 juta per tabung oksigen," ujarnya.

Tetapi, jika masyarakat ingin mencoba mencari atau melakukan pengisian (isi ulang) tabung oksigen biasanya ke PT Aneka Gas di Natar atau PT Bumi Waras di Telukbetung.

"Jika pun ada, di toko-toko alat kesehatan dekat Rumah  Sakit Abdul Moeloek (sepanjang Jalan Teuku Umar dekat Taman Makam Pahlawan)," katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Reihana membantah darurat oksigen. Plt, Dirut RSUDAM ini mengklaim stok oksigen cukup. 

"Bunda gak ngitung (stok oksigen), Insya Allah cukup, kan diisi terus, dan juga ada liquid di RSUDAM," singkatnya via WhatsApp.