Kepolisian mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di kebun pasca tewasnya seorang Ibu hamil diserang kawanan gajah liar di Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.
- Tujuh Rumah di Lampung Rusak Diamuk Kawanan Gajah
- Dua Ekor Gajah Liar Masuki Pemukiman Warga di Aceh Barat
- Belantara Foundation Resmikan Menara Pantau untuk Mitigasi Konflik Manusia-Gajah di OKI
Baca Juga
"Kalau ketemu jangan diganggu dan diusir," kata Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi melalui Kapolsek Muara Lakitan AKP M Karim pada Senin, 9 September 2024.
Sebab menurutnya, daerah tersebut memang kawasan gajah liar. Dimana diperkirakan jumlah gajah di tempat tersebut mencapai antara 80 sampai 100 ekor.
"Antara 80 sampai 100 ekor, tapi mereka berpindah-pindah dan menyebar," ujarnya.
Kapolsek mengungkapkan, kemunculan gajah liar di lokasi tersebut sudah sering berdasarkan laporan masyarakat. Bahkan kemunculannya sering merusak kebun dan pondok milik warga.
"Hampir tiap dua atau tiga bulan sekali itu ada laporannya. Ada juga yang kena seruduk gajah, tapi korbannya gak sampai meninggal. Kejadian ini yang paling parah," bebernya.
Diketahui sehari sebelumnya pada Minggu kemarin sekitar pukul 06.00 WIB, seorang Ibu hamil 5 bulan bernama Karsini (34) yang sedang menyadap karet tewas diserang kawanan gajah. Saat itu korban hendak mengusir kawanan gajah yang berjumlah belasan dan sudah merusak kebun karetnya.
Kemudian korban kata Kapolsek berusaha mengusir kawanan gajah dengan cara memukul-mukul jerigen hingga mengeluarkan suara nyaring. Namun bukannya lari, kawanan gajah malah menyerang
"Kawanan gajah itu menyerang korban hingga meninggal dunia," pungkasnya.
Terpisah Kepala Seksi BKSDA wilayah 2 Lahat, Yusmono mengatakan pihaknya telah menurunkan petugas ke lapangan. Bahkan pihaknya juga untuk melakukan pemantauan telah berkoordinasi dengan PT MHP.
"Dari dulu memang sudah ada gajahnya dan kita terus memantau bersama PT MHP untuk perkembangan gajah disitu kita identifikasi. Kayaknya kesininya pembangunannya semakin banyak maka aktivitas itu maka konflik itu semakin meningkat juga," jelasnya.
Selain itu tindak lanjut BKSDA, pihaknya akan memanggil ataupun mengundang pihak-pihak yang terkait untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana langkah selanjutnya. Sebab menurutnya, disana ada perusahaan-perusahaan juga yang punya izin kawasan sekitar daerah itu seperti PT MHP.
"Sebenarnya disitu sudah lama dari dulu banyak gajahnya," pungkasnya.
- Tiga Rumah di Musi Rawas Rusak Parah Disapu Angin Puting Beliung
- Mayat Pria Bertato Mawar yang Mengapung di Sungai Musi Dikenali, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian
- Pemilik Sedang Tidur Pulas, Toko Bangunan Ludes Terbakar di Musi Rawas