Kekecewaan diperlihatkan Presiden Jokowi Widodo terhadap indeks kepercayaan publik pada Polri yang disebabkan kasus Ferdy Sambo (FS).
- Jokowi Komentari soal Seruan "Adili Jokowi": Ekspresi Kalah Pilpres
- Jawab Tantangan, Said Didu Beberkan 5 Klaster Dugaan Korupsi Jokowi
- Sederet "Dosa" Jokowi di Tengah Tuduhan Tokoh Terkorup Dunia
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan para pejabat utama Mabes Polri, kepala kepolisian daerah (kapolda), hingga kepala kepolisian resor (kapolres) seluruh tanah air, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).
"Begitu ada peristiwa FS, runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling rendah," ujar Jokowi dikutip dari video yang diposting melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10).
Jokowi mengatakan, indeks kepercayaan Polri sebelum ada kasus Sambo, jika dibandingkan dengan institusi penegak hukum lainnya, adalah yang tertinggi.
Hal tersebut, diurai mantan Walikota Solo ini, bisa dilihat dari dukungan Polri dalam penanganan Covid-19. Di mana yang paling nyata, menurutnya, dalam bidang pemerataan vaksinasi Covid-19.
"440 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat. Dan hasilnya pandemi Covid-19 mereda. Dan hasilnya ekonomi kita bisa tumbuh 5,44 persen. Dan hasilnya indeks kepercayaan masyarakat juga menempatkan Polri di puncak teratas pada saat itu," ungkap Jokowi.
Namun Jokowi menyayangkan turunnya indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri akibat dari ulah Sambo yang bekerjasama dengan sejumlah anak buah hingga istrinya yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
"Sekarang, saudara-saudara harus tahu, menjadi terendah. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras saudara-saudara sekalian," demikian Jokowi.
- Jokowi Komentari soal Seruan "Adili Jokowi": Ekspresi Kalah Pilpres
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19