Presiden Joko Widodo tidak hadir pada pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (dosen tidak tetap) bagi Megawati Soekarnoputri dari Universitas Pertahanan, Jumat (11/6). Hal itu menyiratkan mantan Wali Kota Solo itu mulai memainkan peran sebagai penentu penunjukan Capres yang akan diusung oleh PDI Perjuangan.
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi
- Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029 Usai MK Hapus Presidential Threshold
Baca Juga
Begitu pandangan Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul yang disampaikan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/6). Di hari yang sama, saat beberapa pejabat negara di antaranya terdapat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pengukuhan gelar Profesor Kehormatan Megawati, Jokowi lebih memilih terbang ke Jawa Tengah untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang. Di sana ia didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Jokowi sudah mulai mainkan peran sebagai king maker, penentu Capres 2024 yang akan datang,” kata Adib.
Tidak hanya itu, bacaan Adib, Jokowi memiliki peran yang cukup vital sebagai penengah antara rivalitas internal PDI Perjuangan antara Puan Maharani dan Ganjar Prnowo yang akan diusung oleh partai banteng moncong putih itu pada Pilpres 2024 yang akan datang.
“Jokowi memberikan pesan yang jelas bahwa bekerja keras dengan Ganjar Pranowo tak lebih bahwa Ganjar bisa dipilih sebagai suksesor atas dirinya. Atau simplenya Jokowi ingin berpesan bahwa Ganjar ini orang yang mirip dengan dirinya,” tukas Adib.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Publik Happy Prabowo-Megawati Akhirnya Ketemuan