Perdamaian dan keamanan di Amerika Serikat dan Eropa hanya akan tercapai jika ada perubahan rezim di Rusia. Begitu disampaikan mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton.
- Beri Dampak Buruk Pada Gigi dan Gusi, Berikut 5 Cara Bersihkan Karang Gigi Sendiri
- Usai Peringatan Detik-detik Proklamasi, Wakapolda dan PJU Polda Sumsel Bagi-bagi Telok Abang
- Tertarik Jadi Dai Perbatasan di Kalimantan Barat? Ini Cara Mendaftar dan Syaratnya
Baca Juga
Menulis di sebuah artikel berjudul “Putin Must Go” yang diterbitkan oleh jurnal online 1945 yang terbit Rabu (5/10), Bolton mengatakan perubahan di Rusia harus dilakukan secara menyeluruh.
“Tidak ada prospek jangka panjang untuk perdamaian dan keamanan di Eropa tanpa perubahan rezim di Rusia,” kata Bolton, seperti dikutip dari RT, Kamis (6/10).
"Perubahan harus melibatkan lebih dari sekadar menggantikan Putin. Seluruh rezim harus pergi," ujarnya.
Dalam artikelnya, Bolton juga mengusulkan pendanaan bagi pembangkang Rusia yang bisa bekerja sama dengan perwira tingkat menengah untuk menggulingkan Presiden Vladimir Putin dalam kudeta.
“Membantu para pembangkang Rusia dengan hati-hati untuk mengejar perubahan rezim mungkin bisa menjadi jawabannya,” kata Bolton.
“Kuncinya adalah bagi Rusia sendiri untuk memperburuk perpecahan di antara mereka yang memiliki otoritas nyata, siloviki. Begitu koherensi dan solidaritas rezim hancur, perubahan mungkin terjadi," lanjut dia.
Saat menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump, Bolton pernah memperjuangkan kebijakan perubahan rezim untuk Kuba, Venezuela, dan Iran. Dia juga menggagalkan diplomasi Trump dengan Korea Utara, sebelum akhirnya diberhentikan pada September 2019.
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi
- Rusia dan Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Naik Lagi
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas