Presiden Joko Widodo dianggap melakukan perang terbuka dengan PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri jika merestui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.
- Prabowo Coba Drone Pertanian di Sumsel, Targetkan Peningkatan Produksi Beras 25 Persen
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Eddy Soeparno: Prabowo Tunjukkan Keberanian Moral di Parlemen Turki
Baca Juga
"Jika akhirnya Prabowo cawapreskan Gibran, itu berarti Jokowi umumkan perang terbuka dengan PDIP dan Megawati," kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/10).
Jika hal tersebut terjadi, kata Muslim, maka akan menjadi ancaman nyata kursi Jokowi sebagai presiden. Karena, Jokowi bukan lagi sebagai petugas partai, melainkan Jokowi ingin membangun dinasti dan melanggengkan kekuasaan lewat Prabowo dan anaknya, Gibran.
"Apakah PDIP dan Megawati akan tinggal diam?" tanya Muslim menutup.
Sejak Jumat malam (20/10) hingga Sabtu (21/10), Gibran telah berkeliling menyambangi dan bertemu beberapa para ketua umum (ketum) partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Bahkan, Partai Golkar secara resmi telah mengajukan Gibran sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024 nanti. Namun demikian, hingga saat ini belum ada deklarasi resmi dari Prabowo maupun KIM soal Gibran menjadi bakal cawapres.
- Prabowo Coba Drone Pertanian di Sumsel, Targetkan Peningkatan Produksi Beras 25 Persen
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Eddy Soeparno: Prabowo Tunjukkan Keberanian Moral di Parlemen Turki