Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga telur di pasar inpres Muara Enim alami kenaikan, dimana sebelumnya harga telur Rp25 ribu perkilo menjadi Rp30 ribu perkilo.
- Jumlah Penumpang Pesawat Tembus 9,4 Juta Selama Masa Nataru
- XL Axiata Catat Lonjakan Trafik Data Selama Libur Nataru, Streaming Mendominasi
- Konsumsi Energi Kendaraan Listrik Nataru Melonjak Lima Kali Lipat
Baca Juga
"Terakhir harga telur terbilang stabil sekitar bulan Mei lalu, saat itu harganya masih berkisar antara Rp21 ribu sampai Rp22 ribu," ujar Ani (60) salah satu pedagang telur di pasar tradisional Muara Enim kepada kantor berita RMOLSumsel, Rabu (7/12).
Sejak, bulan Mei itulah, hingga kini harga telur tidak pernah stabil dan belum pernah di bawah Rp25 ribu, saat ini di pasaran, harga telur berkisar Rp30 ribu rupiah perkilogramnya.
Senada, pedagang lainnya Bigner mengatakan dua pekan lalu harga telur masih sekitar Rp25 ribu, sudah tiga hari ini harga telur menjadi Rp30 ribu, "Memang naiknya tidak drastis tapi bertahap Rp1000 rupiah, hingga menyentuh harga Rp30 ribu," katanya.
Kenaikan ini, dirasakannya berdampak pada minat beli masyarakat, yang biasa beli 2 kg jadi 1 kg.
"Menurutnya kenaikan ini, karena jelang Nataru, ini sudah biasa terjadi setiap nataru pasti mengalami kenaikan," katanya.
Salah seorang pembeli, Ilhamsyah (31) mengatakan, karena telur ini merupakan salah satu kebutuhan pokok, tentu ini sangat berdampak pada kebutuhan keluarga.
Bagaimana tidak, menurutnya harga telur hampir sama dengan harga Ayam 1 kg hanya berselisih Rp5 ribu, "Ini kan berat, biasanya naik Rp1 ribu, ini sampai Rp30 ribu. Karena kebutuhan semakin meningkat dan ekonomi masyarakat masih belum stabil karena covid-19," pungkasnya.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28