Jelang Idul Adha, Disbunnak OKI Gelar Dua Tahapan Pengecekan Kesehatan Hewan Kurban 

Pangkalan penjual hewan kurban di kawasan Kecamatan Kayuagung/Foto: Hari Wijaya
Pangkalan penjual hewan kurban di kawasan Kecamatan Kayuagung/Foto: Hari Wijaya

Menjelang Hari Idul Adha atau Hari Raya Kurban 1445 H, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akan melakukan dua tahapan pengecekan kesehatan hewan kurban yang dijual di beberapa kecamatan Kabupaten OKI.


Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Disbunnak OKI, drh Surma Diana, mengungkapkan bahwa tahapan pertama yang dilakukan adalah pengecekan kesehatan secara fisik dan administrasi. Pengecekan fisik mencakup pemeriksaan indikasi penyakit menular pada hewan kurban, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Pengecekan administrasi mencakup asal usul hewan kurban yang masuk ke Kabupaten OKI. Misalnya, di Kecamatan Lempuing, hewan kurban berasal dari peternakan di Provinsi Lampung," kata Surma saat diwawancarai oleh kantor berita RMOL Sumsel, Senin (3/6).

Berdasarkan pengecekan tahap awal, Surma mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan hewan kurban yang mengidap penyakit menular. Pihaknya juga sedang melakukan pengecekan secara bergilir ke pangkalan penjualan hewan dan pasar di seluruh wilayah OKI. 

"Memang belum semuanya, namun sebagian besar sudah dilakukan pengecekan," ujarnya.

Untuk kriteria hewan yang layak dijadikan kurban, Surma menegaskan bahwa SOP yang diterapkan sesuai dengan syariat Islam. "Karena berkaitan dengan hari raya Islam, maka disesuaikan dengan syariat Islam. Seperti cukup umur, kondisi sehat, dan tidak cacat," jelasnya.

Selain pengecekan tahap pertama, Surma menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan kembali sebelum hewan dipotong, yang dikenal sebagai antemortem. 

Pengecekan antemortem ini dilakukan 12 jam sebelum pemotongan, dan hewan yang akan dipotong harus menjalani puasa. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya hewan kurban yang sakit setelah pengecekan pertama.

"Dengan tinggal 14 hari lagi menuju Idul Adha, siapa tahu ada hewan yang sakit menjelang hari raya. Antemortem ini dilakukan untuk mengetahui kualitas daging kurban. Jika hewan kurban stres atau terjangkit penyakit, dagingnya terlihat pucat," pungkasnya.