Buntut insiden terguntingnya jari bayi usia delapan bulan hingga putus di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang membuat pihak DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam waktu dekat akan segera memanggil pihak manajemen untuk melakukan klarifikasi.
- Warga Griya Permata Sukma Sako Temukan Mayat Bayi Didepan Garasi Mobil
- Warga Muara Enim Temukan Bayi di Kebun Karet
- Kesal Dengan Istri, Bayi Satu Bulan di Empat Lawang Dicekik dan Dibanting hingga Tewas
Baca Juga
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Fadli pun menyayangkan ketelodaran dari ankes itu membuat seorang bayi harus mengalami cacat seuumur hidup atas peristiwa tersebut.
"Kejadian ini sangat memprihatinkan. Sungguh miris jika seorang perawat bisa melakukan kesalahan fatal seperti itu," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli, Minggu (5/2).
Dikatakan Syaiful, sekalipun ini ada unsur ketidaksengajaan yang dilakukan oknum perawat tersebut, DPRD Provinsi Sumsel akan meminta langsung klarifikasi dan penjelasan dari pihak rumah sakit.
"Tentu kami akan meminta klarifikasi dan penjelasan," katanya.
Dijelaskan Syaiful, pemanggilan tersebut guna untuk mempertanyakan apakah seluruh tindakan yang dilakukan perawat tersebut sudah sesuai prosedur.
Atau memang murni keteledoran dan tidak adanya kehati-hatian dalam menangani pasien.
"Jangan sampai apa yang dilakukan tidak memenuhi standar SOP rumah sakit. Jangan sampai hal ini menjadi bola liar di masyarakat," kata politisi PKS ini.
Lebih lanjut, Syaiful mengatakan, pihaknya siap menjembatani antara pihak keluarga korban untuk mencarikan solusi yang akan dilakukan pemerintah.
Serta pihak rumah sakit terkait pertanggungjawaban atas kejadian putusnya jari kelingking bayi tersebut.
"Kami siap menjembatani pihak keluarga dengan rumah sakit agar bisa menemukan solusi," katanya.
- Warga Griya Permata Sukma Sako Temukan Mayat Bayi Didepan Garasi Mobil
- Warga Muara Enim Temukan Bayi di Kebun Karet
- Kesal Dengan Istri, Bayi Satu Bulan di Empat Lawang Dicekik dan Dibanting hingga Tewas