Selain persiapan fisik, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel juga tengah mencari cara yang aman untuk pemberangkatan kontingen PON Papua.
- Tim Tenis Sumsel Siap Bikin Kejutan di PON Papua Meski Berlatih dalam Keterbatasan
- Anggarkan Rp13 Miliar untuk PON Papua, KONI Sumsel: Itu Sudah Hemat
Baca Juga
Jarak tempuh yang cukup jauh membuat KONI Sumsel memilih opsi keberangkatan menggunakan pesawat dengan sistem carter.
"PON nanti berbeda dari yang sebelumnya salah satunya jarak tempuh yang jauh ditambah lagi kondisi yang saat ini masih pandemi Covid-19. Jelas sekali kondisi ini bakal mengeluarkan kost dari segi pemberangkatan kontingen atlet dan pelatih. Karena tidak ada alternatif lain ditempuh jalur darat atau laut," kata Ketua Umum KONI Sumsel, Hendri Zainuddin, Rabu (9/6).
Hendri menuturkan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan maskapai pelat merah Garuda. "Kita sudah melakukan komunikasi dengan pihak Garuda dan sejauh ini berjalan baik. Meskipun belum fix 100 persen namun kemungkinan kontingen Sumsel akan berangkat menggunakan maskapai milik BUMN tersebut dengan sistem charter flight," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan selain membahas mekanisme pemberangkatan kontingen Sumsel ke Papua nanti. Pihaknya juga tengah membahas isu-isu yang kemungkinan menjadi faktor x seperti keamanan atlet dan lain-lain.
"Kalau prokes jelas itu harga mati bagi setiap kontingen. Nah, masalah lain kemungkinan kita akan mengirim tim pemantau biasanya seperti itu. Yang jelas kita ingin semua atlit yang berlaga nanti aman dan nyaman bisa kembali dengan selamat," pungkasnya.
Untuk diketahui, KONI Sumsel bakal mengirimkan sebanyak 119 atlet serta puluhan pelatih dan official untuk berlaga di PON Papua 2-14 Oktober mendatang.
- KONI Sumsel Cek Kesiapan Muba Jadi Tuan Rumah Porprov XV
- Puluhan Massa Geruduk Sekretariat KONI Sumsel, Tuntut Musprovlub dan Mosi Tidak Percaya
- Penipuan Berkedok Rekrutmen di KONI Sumsel, Oknum Security Dilaporkan ke Polisi