Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid menyayangkan gaungnya wacana penundaan pemilu 2024 dan penambahan masa jabatan presiden. Pasalnya, hingga saat ini dia menilai Presiden Joko Widodo telah gagal memimpin Indonesia.
- SP PLN Apresiasi Sikap Tegas Prabowo Tolak Power Wheeling
- Tiba di Malaysia, Prabowo Siap Makan Siang Bareng PM Anwar
- Prabowo: Strategi Devide et Impera Perlemah Solidaritas Muslim Dunia
Baca Juga
"Janji kampanye Pak Jokowi untuk menurunkan nilai tukar dolar di bawah Rp 10 ribu (belum terealisasi)," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/4).
Berangkat dari hal itu, maka isu perpanjangan masa jabatan presiden tidak relevan. Selain menabrak konstitusi, banyak janji kampanye presiden tak terealisasi dengan baik.
"Jadi kalau sampai hari ini janji-janji kampanye belum terpenuhi, impor jalan terus sekalipun marah-marah, impor kedelai. Tahun 2015 katanya sudah tidak ada impor, nyatanya sampai hari ini masih ada impor kedelai, itu tandanya pemerintah gagal,” ucap politisi PKS ini.
Di sisi lain, publik butuh langkah tegas presiden seperti memecat anak buah yang menggaungkan wacana penundaan pemilu 2024 dan penambahan masa jabatan presiden.
"Harusnya begitu, bukan membikin gaduh dengan membiarkan manuver melanggar konstitusi, memperpanjang masa jabatan presiden," tutupnya.
- Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah
- UGM Klaim Ijazah dan Skripsi Jokowi Asli
- SP PLN Apresiasi Sikap Tegas Prabowo Tolak Power Wheeling