Jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, dan Kabupaten Empat Lawang, tepatnya di lintas Liku Endikat dan Liku Lematang, masih menjadi titik rawan bencana longsor yang dapat mengancam keselamatan pemudik.
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban
- Tanpa Sidak, Hari Pertama Kerja di Dinas Pariwisata Pagar Alam Diisi Halal Bihalal dan Makan Bersama
- Arus Balik Bawa Berkah, Penjualan Oleh-Oleh Khas Pagar Alam Melejit, Kopi Jadi Primadona
Baca Juga
Dalam sebulan terakhir, dua kejadian longsor telah terjadi di kawasan Liku Lematang, menghambat mobilitas orang dan barang yang melintas.
Kejadian longsor terakhir terjadi pada 17 Maret 2025, ketika dinding tebing setinggi 13 meter di Liku Lematang ambruk dan menutup seluruh badan jalan. Akibatnya, kendaraan terpaksa dialihkan ke jalur alternatif, yakni Gumay dan Lubuk Selo.
Namun, jalur alternatif ini hanya dapat dilalui oleh kendaraan pribadi berukuran kecil dan sepeda motor, sementara kendaraan truk dan bus penumpang harus menunggu lebih dari tujuh jam untuk proses pembersihan.
Meskipun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan Dinas Perhubungan (Dishub) telah menyiagakan personel serta alat berat untuk mengantisipasi bencana longsor, panjangnya jalur Liku Endikat dan Liku Lematang membuat titik longsor sulit diprediksi.
Selain itu, curah hujan tinggi yang masih terus terjadi di wilayah ini membuat pengendara harus selalu waspada.
Pantauan RMOL Sumsel dilapangan, terdapat tiga pos pantau di sepanjang jalur Liku Endikat dan Liku Lematang, serta satu unit alat berat dari Dinas PU yang disiagakan di jalur tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pagar Alam, Novi Endri, mengungkapkan pihaknya terus memantau situasi dan kondisi seluruh jalur rawan longsor untuk memastikan arus lalu lintas, terutama di musim mudik seperti sekarang, dapat berjalan lancar.
"Petugas patroli ditempatkan di sepanjang jalur tersebut untuk memantau dan mengambil tindakan cepat, seperti pengalihan arus atau buka tutup jalur, jika ditemukan situasi yang membahayakan," katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk mengupdate ke media sosial terkait perkembanga Liku Endikat dan Liku Lematang, hal itu untuk membantu meberikan informasi kepada pemudik lainnya.
"Selain itu, kami juga telah menyiagakan petugas di pintu masuk Kota Pagar Alam, baik di perbatasan Lahat maupun Empat Lawang. Masyarakat bisa menanyakan kondisi jalur apakah aman dilalui atau tidak, dan petugas akan memberikan arahan," pungkasnya.
- Puluhan Laporan Pelanggaran PSU Masuk ke Bawaslu Empat Lawang, ASN dan Kades Jadi Sorotan
- Gantikan Iskandar, Joncik Muhammad Jadi Nahkoda Baru PAN Sumsel
- Asyik Nongkrong Berujung Petaka, Motor Tabrak Parit di Pagar Alam, Tiga Orang Jadi Korban