Jalan Tol Palembang-Kayuagung Sering Makan Korban, DPRD Sumsel Bakal Panggil Direksi PT Waskita

Anggota komisi IV DPRD Sumsel, Nopianto/Foto: Dudi Oskandar
Anggota komisi IV DPRD Sumsel, Nopianto/Foto: Dudi Oskandar

Ruas Jalan Tol Palembang-Kayuagung akhir-akhir kini menjadi sorotan publik. Pasalnya kualitas jalan tol itu banyak dikeluhkan pengguna kendaraan karena banyak yang berlubang. Parahnya laggi, kondisi tersebut sampai membuat mobil yang melintas sering mengalami ban bocor karena kualitas jalan yang buruk.


Tak pelak kondisi ini juga mengakibatkan rawan kecelakaan, terakhir seorang mahasiswi Febi Khairunnisa (21), tewas dalam kecelakaan tunggal karena menghindari lubang di ruas Tol Palembang-Lampung Km 362 (Tol Palembang-Kayu Agung). Kendaraan minibus Honda Brio yang dikendarainya menabrak Median Concrete Barrier (MCB) Beton dan menyebabkan korban terpental keluar dari mobil sejauh 15 meter, Jum'at (7/1/2022).

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) H. Nopianto, berencana memanggil Direksi PT Waskita pada Kamis (13/1) nanti. 

"Ini yang harus kita gali dari pihak pengelola dalam hal ini PT Waskita, termasuk mencarikan alternatif solusinya bagaimana sehingga jalan tol  itu tidak lagi terjadi lagi seperti yang sekarang. Tidak berhenti dilakukan perbaikan namun bagaimana perbaikan ini tidak mengganggu arus lalu lintas yang digunakan oleh masyarakat," katanya ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/1).

Dia menilai, masyarakat yang melalu jalan tol tersebut harus mendapatkan pelayanan yang terbaik, termasuk kelancaran dan keamanan dalam menggunakan jalan tersebut. "Namanya jalan tol itu kan berbayar, jadi pelayanannya juga harus yang terbaik. Harus lebih baik dari jalan biasa seperti jalan negara atau jalan provinsi," jelasnya.

"Kalau kita lihat kondisi objektif kondisi ruas jalan tol terutama dari Palembang menuju batas Lampung, saya kira perlu di pertanyakan, apakah ini kondisi jalan tol seperti di harapkan masyarakat dimana masyarakat sudah membayar untuk melewati jalan ini. masalah ini naif menurut saya," tambahnya. 

Politisi partai Nasdem ini mengatakan, sepanjang mulai dibangun jalan tol ruas Palembang-Lampung itu tidak pernah berhenti dilakukan perbaikan. Hal yang dimungkinkan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan itu dia menduga, kemungkinan adanya penurunan dari kualitas jalan yang dibangun di wilayah rawa-rawa. 

"Memang  yang riil kondisi dari jalan tol dari Palembang sampai batas Lampung itu sebelumnya daerah rawa. Nah ini yang akan kita gali, apakah terjadi penurunan konstruksi sehingga menyebabkan jalan itu dengan tonase kendaraan luar biasa beratnya yang tiap hari lalu lalang di situ menyebabkan jalan itu turun. Karena kalau kita lihat sejak dibangun sampai sekarang kondisi jalan tersebut tidak berhenti dilakukan perbaikan-perbaikan," pungkasnya.