Untuk menjaga agar ekosistem ikan belida tetap ada, PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju terus melakukan riset serta konservasi ikan belida lewat program Belida Musi Lestari, dan melakukan penyebaran ikan belida di sungai musi beberapa waktu lalu.
- Hadiah Spesial untuk Pemudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
- Pertamina Siagakan Satgas Ramadan dan Idul Fitri 2025, Stok BBM dan LPG Sumbagsel Aman
- Jelang Mudik Lebaran, Polisi Musi Rawas Sidak SPBU, Pastikan Takaran dan Kualitas BBM Sesuai Standar
Baca Juga
Dalam riset dan penelitian, Kilang Pertamina Plaju menggandeng Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) yang kemudian bermitra bersama beberapa lembaga akademik, salah satunya Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang.
Dulunya, ikan Belida sering ditangkap oleh masyarakat untuk diolah menjadi Pempek atau Kerupuk khas Palembang, yang menyebabkan populasinya menurun drastis. Akibatnya, ikan ini masuk ke dalam kategori punah secara internasional sesuai rilis IUCN Red List dan kategori hewan yang dilindungi secara nasional berdasarkan Kepmen KP No.1 tahun 2021 & Peraturan Presiden No.34 tahun 2022.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Ahmad Adi Suhendra mengatakan Kilang Pertamina Plaju memiliki komitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati. Terlebih, populasi ikan belida mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
“Eksploitasi Ikan belida melalui konsumsi berlebih hingga aktivitas perburuan yang berlebihan menjadi perhatian kami sehingga dibutuhkan sinkronisasi dari pihak terkait yang ahli di bidangnya agar program dapat berjalan secara optimal,” katanya. Minggu (30/06/2024)
“Mimpi kita bersama, bahwa suatu saat Ikan Belida akan kembali berenang bebas di Sungai Musi,” ucap Suhendra.
Sebagai satu-satunya perusahaan di Sumatera Selatan yang melakukan kegiatan riset dan konservasi Belida Chitala Lopis, Kilang Pertamina Plaju, kata Suhendra, berkomitmen dalam peningkatan populasinya agar terus lestari hingga masa mendatang.
“Kami ingin ikan belida yang menjadi ikon Sumsel ini tidak hanya menjadi legenda yang hanya diceritakan. Ikan belida harus tetap lestari hingga anak cucu kita juga mengenalnya,” lanjut dia.
Upaya riset konservasi ikan Belida telah menunjukkan hasil yang signifikan. Hingga kini, jumlah Chitala Lopis indukan mencapai 85 ekor, G1 remaja 13 ekor, G1 benih 16 ekor (Chitala lopis), dan Ikan Belida Jawa/Putak (Notopterus notopterus) 1.154 ekor.
Program ini juga mengembangkan perkawinan semi-buatan dan inovasi kriokonservasi bank semen ikan Belida Lopis & Ikan Belida Jawa.
Melalui Konservasi Ikan Belida, Kilang Pertamina Plaju turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 14, yang berfokus pada Kehidupan Bawah Air.
Program Konservasi Ikan Belida ini tidak hanya melibatkan rehabilitasi ekosistem air tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang